https://ylx-4.com/fullpage.php?section=General&pub=234891&ga=a

KUMPULAN SKRIPSI PAI AGAMA ISLAM LENGKAP TERBARU



       Hubungan Cara Belajar Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP N 1 Kalibening Tahun 2007/2008
 

BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
               Hubungan Cara Belajar Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SMP N 1 Kalibening Tahun 2007/2008
B. Latar Belakang  Masalah
Ilmu pengetahuan adalah harta yang paling berharga, dan pendidikan yang baik adalah warisan yang paling bermanfaat.
Secara formal ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah. Untuk itu media, metode dan proses belajar-mengajar yang baik di sekolah sangat berkorelasi dengan keberhasilan anak didiknya.
Dari segi metode, seorang guru yang profesional harus memiliki kemampuan mencari dan mempergunakan metode pengajaran yang sesuai dan seefektif mungkin. Begitu juga, seorang siswa manakala ia mengetahui, mengamalkan, dan membiasakan dirinya untuk mempergunakan metode atau cara-cara metode yang efektif, maka ia akan menjadi seorang siswa yang unggul.
Siswa yang unggul menurut Choirudin Hadhiri Suprapto (2003: 14), memiliki tiga ciri yang utama, yaitu memiliki hasrat, sikap dan sigap dalam belajar.
Hasrat yaitu keinginan siswa dengan niat yang membaja, semangat yang membara, gairah yang menggebu-gebu untuk melakukan konsentrasi sepenuhnya dalam belajar. Sikap yaitu tindakan yang peduli, sehingga ilmunya bertambah dan pengetahuannya menjadi luas. Kemudian siswa yang unggul ia akan sigap, tangkas dalam belajar dan dapat menggunakan alat dan sarana yang ada dengan hasil yang maksimal.
Berbeda dengan siswa yang tidak unggul, yaitu siswa yang keropos akan memiliki hasrat belajar yang rendah, sikap belajarnya acak-acakan dan tidak terencana dengan baik, kesigapan belajarnya asal-asalan dan tidak berupaya menggunakan cara belajar yang efektif.
Sekolah menengah (SMP) sebagai lembaga pendidikan lanjutan dari sekolah dasar (SD), seharusnya dapat mencetak siswa dan siswi yang unggul, baik dari segi kualitas belajarnya maupun dari segi prestasi belajarnya yang berupa pengetahuan, pemahaman, penghayatan, keyakinan dan pengamalan.
Demikian pula dengan adanya mata pelajaran Agama Islam (PAI) sebagai program materi pelajaran di sekolah yang mengandung nilai-nilai religius, tujuan akan mudah dicapai, apabila setiap siswa memiliki keinginan untuk berusaha melakukan cara-cara belajar yang lebih efektif, disamping faktor-faktor yang berpengaruh lainnya.
Faktor-faktor pendidikan agama itu dapat dikelompokkan menjadi lima macam, dimana antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya saling berhubungan dengan erat. Faktor-faktor tersebut adalah : peserta didik, pendidik, tujuan pendidikan, alat pendidikan dan faktor lingkungan (mileu). (Zuhairini dkk, 1983:22).
Peserta didik atau siswa adalah merupakan faktor yang penting, karena tanpa adanya faktor ini, maka pendidikan tidak akan berlangsung. Yang mendidik adalah pendidik atau guru. Faktor guru juga penting karena pendidik itulah yang akan bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi peserta didik. Pendidik harus memiliki kepribadian baik, taat beribadah, memiliki jiwa pendidik, ikhlas dalam mendidik, mempunyai dasar-dasar ilmu pengetahuan mendidik, menguasai ilmu pengetahuan agama dan jehat jasmani dan rohani.
Selain itu bertemunya siswa dengan guru di sekolah harus mempunyai tujuan tertentu, karena tujuan tersebut merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh pendidikan. Dalam mencapai tujuan itu pasti memerlukan alat-alat. Alat-alat pendidikan iu meliputi sarana dan prasarana yang diperlukan untuk kelancaran program belajar-mengajar maupun kelancaran administrasi pendidikan.
Khusus berkaitan dengan peserta didik (siswa), peneliti mengadakan observasi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal. 1 Mei  sampai dengan 1 20 Juli 2008 dan diperoleh informasi bahwa cara belajar siswa beragam, ada yang sudah efektif, cukup efektif dan kurang efektif, ini tergantung kepada kondisi siswa. Prestasi belajar terutama mata pelajaran PAI tidak merata, ada yang prestasinya tinggi, sedang dan rendah. (Wawancara dengan guru bidang studi PAI kelas VIII, Ibu Giyanti, Amd. Senin, 1 Juli 2008).
Masalah tersebut mendorong pihak sekolah untuk melakukan semacam pengawasan yang cukup ketat.
Cara belajar siswa yang berbeda itu dapat diketahui efektif dan tidak efektifnya salah satunya dengan mengadakan penelitian, yaitu dengan menggunakan indikator-indikator tertentu yang sudah dikemukakan oleh para pemikir pendidikan.
Siswa yang elah teridentifikasi memiliki cara belajar yang sudah efektif, siswa tersebut perlu mempertahankannya, dan bagi siswa yang memiliki cara belajar yang tidak efektif, maka siswa tersebut mengikuti bimbingan yang diadakan di sekolah maupun di rumah.
Siswa yang sudah terlanjur memiliki kebiasaan yang buruk ada dua cara untuk mengatasinya, yaitu dengan menunjukkan akibat pengaruh kebiasaan yang salah itu terhadap prestasi belajar dan kehidupan seseorang, juga dengan memberikan kesempatan untuk berlatih dengan pola-pola kebiasaan baru pada masa transisi dan meninggalkan kebiasaan yang salah itu (Abin Syamsuddin Makmun, 2001 : 352).
Penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa suatu cara yang diulang-ulang  akan menjadikan suatu kebiasaan, dan dari kebiasaan akan membawa pengaruh bagi sipelakunya, maka sangat rugi bagi siapa saja termasuk siswa, jika memiliki kebiasaan yang buruk akibat dari suatu cara yang salah tanpa disadarinya.
Prestasi belajar siswa sebagai salah satu cermin keberhasilan proses belajar-mengajar di sekolah penting untuk diselidiki melalui sudut pandang siswa sebagai objek sekaligus subjek dalam pendidikan. Siswa ketika akan belajar, namun tidak memiliki keterampilan dalam menangkap ilmu yang disampaikan oleh guru atau dalam rangka belajar mandiri atau kelompok, maka hasilnya akan kurang efektif. Langkah pertama adalah mengadakan penelitian tentang cara belajar siswa, kemudian adakah hubungannya dengan prestasi belajar mata pelajaran PAI.
Berkaitan dengan masalah tersebut di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berkenaan dengan hubungan cara belajar yang dilakukan siswa dengan prestasi belajarnya, yaitu prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Sehingga secara ringkas penulis mengambil judul :
”HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”  SISWA SMPN I KALIBENING TAHUN 2007/2008.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1.    Prestasi belajar mata pelajaran PAI, tahun ajaran 2007-2008, tidak merata ada yang tinggi, cukup dan rendah.
2.    Cara belajar siswa beragam ada yang sudah efektif, kurang efektif dan tidak efektif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan penegasan istilah, maka peneliti dapat merumuskan masalah yaitu : ” Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara cara belajar siswa dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa SMPN 1 Kalibening Banjarnegara?”.
E. Penegasan Masalah
Adapun judul skripsi ini adalah ” HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”
( Analisis komparatif terhadap upaya peningkatan prestasi belajar PAI di SMPN I Kalibening ).
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan yang mungkin terjadi dalam interpreasi judul, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada pada judul di atas, yaitu :
1. Cara Belajar Siswa
Dalam kamus Belajar Bahasa Indonesia, cara adalah jalan (aturan, sistem) melakukan (berbuat) sesuatu, gaya, ragam, adat kebiasaan, usaha atau ikhtiar[1]
Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.[2]
Dengan demikian cara belajar siswa yang dimaksud oleh penulis, adalah perilaku individu siswa yang lebih khusus berkaitan dengan usaha yang sedang atau sudah biasa dilakukan oleh siswa untuk memperoleh ilmu pengetahuan, penghayatan dan keterampilan baik ketika di rumah, di sekolah secara mandiri maupun kelompok. Cara belajar siswa tersebut meliputi cara belajar mandiri di rumah, yaitu memenuhi fasilitas belajar, mengatur waktu belajar, membaca bahan pelajaran, membuat ringkasan, menghafal bahan pelajaran, mengulangi bahan pelajaran, mengerjakan tugas, mempersiapkan ujian dan menempuh ujian. Cara belajar di sekolah yaitu mengenai masuk kelas tepat waktu, memperhatikan penjelasan guru, bertanya dan menjawab pertanyaan guru serta memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan cara belajar bersama (kelompok), yaitu mengenai persiapan belajar kelopok, proses belajar kelompok dan pengambilan kesimpulan.
2. Prestasi Belajar Agama Islam (PAI)
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru[3].
Sedangkan yang dimaksud penulis dengan prestasi belajar PAI disini adalah hasil belajar siswa berupa nilai angka yang sudah tercantum di dalam daftar nilai siswa khusus pada mata pelajaran PAI, siswa kelas VIII, semester genap, tahun ajaran 2007-2008.



3. SMPN 1 Kalibening Banjarnegara.
SMPN 1 Kalibening Banjarnegara, merupakan tempat dimana Penulis melakukan penelitian,yang berlokasi di Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara.
Melalui batasan-batasan tersebut, maka yang dimaksud judul penelitian ini adalah suatu penelitian yang menyelidiki ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara usaha, jalan atau ikhtiar yang ditempuh oleh siswa dalam belajar atau dalam memperoleh ilmu pengetahuan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, lebih khusus nilai siswa semester genap kelas VIII, SMPN 1 Kalibening Banjarnegara.
F. Tujuan Penelitian
        Adapun tujuan yang penulis lakukan dalam skripsi ini adalah ” untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara cara belajar siswa dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SMP N 1 Kalibening Banjarnegara”.
G. Kegunaan Penelitian
a.     Untuk memberikan informasi ilmiah, khususnya bagi guru bidang studi PAI dan guru BP.
b.    Berkenaan dengan instrumen, yaitu berupa angket dapat digunakan untuk menganalisis tentang masalah yang ada pada siswa terutama tentang cara belajarnya, kemudian dapat diarahkan melalui masa orientasi pada hari-hari pertama masuk sekolah. Menurut hemat penulis siswa pada mulai masuk sekolah pada usia SMP perlu dikenalkan tentang bagaimana cara belajar (How to learn) yang efektif untuk peningkatan mutu belajar dan kualitas hidupnya.
c.    Menambah pengetahuan bagi penulis tantang hal baru yang ditemukan dalam penelitian untuk dipahami secara objektif.

UNTUK LENGKAPNYA DI EMAIL AJ YA

loading...

0 Response to "KUMPULAN SKRIPSI PAI AGAMA ISLAM LENGKAP TERBARU"

Post a Comment