BAB 2
LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen menurut
Robbins dalam bukunya yang berjudul ”Perilaku organisasi” (2002, p7), mengatakan bahwa ”Manajemen adalah proses mengkoordinasi, dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan
kerja
agar diselesaikan secara efisien, dan
efektif melalui orang lain”.
Manajemen penting digunakan dalam
suatu organisasi, karena manajemen
merupakan suatu landasan dalam melakukan kegiatan organisasi, sehingga
suatu organisasi dapat melaksanakan kegiatan
operasional dari organisasi tersebut.
Menurut Hasibuan dalam bukunya
yang
berjudul
”Manajemen
Sumber
Daya manusia” (2002,p1), ”Manajemen adalah ilmu, dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia, dan sumber-sumber lainnya
secara
efektif, dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Jadi, Manajemen adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana cara mengkoordinir kerja karyawan-karyawan untuk menjalankan tugas yang sudah direncanakan untuk memudahkan
tercapainya
tujuan tersebut.
5
2.1.2 Fungsi Manajemen
Menurut Robbins (2002, p11), fungsi manajemen terbagi dalam empat fungsi
yang setiap fungsinya saling
berkaitan.Empat fungsi manajemen tersebut terdiri dari:
1.
Planning ( Merencanakan
)
Yaitu mencakup mendefinisikan
tujuan, penetapan strategi, dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. Hal tersebut dilakukan
agar departemen sumber daya manusia dapat
menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2.
Organizing ( Mengatur )
Yaitu menentukan tugas-tugas
apa saja yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas
dikelompokkan,
siapa yang melapor
pada siapa, dan
di tingkat mana keputusan-keputusan harus dibuat.
3.
Leading ( Memimpin )
Yaitu meliputi kegiatan
memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi saluran komunikasi yang paling efektif , dan memecahkan konflik.
4.
Controlling ( Pengendalian )
Yaitu memantau kegiatan-kegiatan
untuk memastikan bahwa semua orang mencapai
apa yang telah direncanakan, dan mengkoreksi
penyimpangan-penyimpangan yang
signifikan.
Jadi, kesimpulan dari Fungsi manajemen adalah
proses dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan
anggota organisasi untuk
mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
2.1.3 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas
jasa, dan pengelolaan individu
anggota organisasi/
kelompok kerja agar efektif,
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia terbentuk dari beberapa kelompok aktivitas yang saling berhubungan dalam lingkungan perusahaan, dan selama itu semua manajer yang bertanggung jawab dalam manajemen sumber daya
manusia harus memperhitungkan kekuatan, dan keadaan dari luar seperti hukum,
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
teknologi ketika menetapkan
aktivitas tersebut.
Menurut Gary Dessler dalam bukunya ” Human Resource
Management ”
(2003: p15) mendefinisikan Manajemen SDM strategis
sebagai berikut : ” Strategic Human Resource Management is the linking of Human Resource Management with strategic role and objectivies in ordert to improve
business performance and develop organizational cultures
and foster innovation and flexibility”. Yang berarti
bahwa para manajer harus mengaitkan
strategi manajemen sumber daya manusia dengan aturan
strategi dan sasaran untuk
meningkatkan kinerja bisnis dan
mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas.
Kesimpulan dari manajemen
sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang
mengatur proses pemanfaatan tenaga kerja agar
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang sudah ada agar menghasilkan kinerja yang baik,
demi tercapainya tujuan perusahaan.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson dalam bukunya
” Human Resource
Management ” ( 2003 : p34 ), Manajemen Sumber Daya Manusia berhubungan dengan
sistem rancangan format dalam suatu organisasi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan
sasaran suatu organisasi. Kunci
peningkatan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas
sumber daya manusia mendukung
usaha organisasi yang tefokus
pada tiga macam, yaitu:
• Produktivitas
Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti pada produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktiviats tenaga kerja
di sebuah organisasi sangat dipengaruhi
oleh usaha, program dan sistem manajemen.
• Kualitas
Kualitas suatu barang maupun jasa akan sangat mempengaruhi
kesuksesan jangka panjang organisasi. Jika
suatu organisasi mempunyai reputasi
menyediakan barang maupun jasa yang buruk kualitas,
hal ini akan mengurangi
perkembangan dan kinerja organisasi
tersebut.
• Pelayanan
Sumber daya manusia sering kali terlibat pada proses produksi barang atau
jasa, manajemen sumber daya manusia harus diikutsertakan pada saat merancang proses operasi. Pemecahan
masalah harus melibatkan semua
karyawan, tidak hanya manajer, di mana proses tersebut sering kali membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan, dan kebijakan dan praktek Sumber Daya Manusia.
2.1.4 Tujuan Manajemen Sumber Daya
Manusia
Berdasarkan pendapat Cushway (2002, p6-7)
tujuan dari Manajemen Sumber Daya Manusia bervariasi antara
satu organisasi dengan organisasi yang lain, tergantung pada tingkat perkembangan organisasi,
yang mencakup hal-hal berikut:
1.
Memberikan saran kepada manajemen tentang kebijakan Sumber Daya Manusia
guna memastikan organisasi memiliki tenaga kerja yang
bermotivasi dan berkinerja tinggi,
serta dilengkapi dengan sarana untuk
menghadapi perubahan yang dapat memenuhi kebutuhan pekerjaannya.
2.
Melaksanakan dan memelihara semua kebijakan, dan prosedur Sumber
Daya
Manusia
yang diperlukan untuk memastikan
pencapaian tujuan organisasi.
3. Membantu perkembangan arah, dan strategi organisasi secara
keseluruhan, terutama dengan memperhatikan segi-segi
Sumber Daya Manusia.
4. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat membantu manajer
lini dalam mencapai tujuan mereka.
5. Mengatasi krisis, dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai untuk
memastikan tidak adanya gangguan dalam pencapaian tujuan organisasi.
6.
Menyediakan sarana
komunikasi
antara karyawan dengan manajemen organisasi
7.
Bertindak sebagai penjamin
standar, dan nilai organisasi dalampengelolaan
Sumber daya manusia.
2.1.5 Aktivitas Utama Manajemen Sumber Daya Manusia
Berdasarkan pendapat Cushway ( 2002,p7-9
) Aktivitas utama yang membentuk
fungsi personalia dapat
dikaitkan dengan kegiatan dari sebelum, selama, dan sesudah pengangkatan sebagai
pegawai. Dengan kata
lain, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kegiatan mendapatkan, mengelola, dan melepaskan sumber-sumber,
dalam hal ini adalah manusia.
Mendapatkan Sumber Daya
Merupakan langkah dalam proses penentuan persyaratan organisasi mengenai sumber yang ingin diperoleh dengan memperhatikan kuantitas, tipe, dan
kualitas.
Mengelola
Sumber Daya
Setelah organisasi mendapatkan semua tenaga kerja yang diperlukan
untuk mencapai tujuannya, prioritas
berikutnya adalah memastikan bahwa tenaga kerja
tersebut akan tinggal cukup lama di organisasi, sehingga efektif
dan dapat menunjukkan kinerja yang bagus selama mereka disana. Salah satunya adalah :
1.
Menasehati, dan menetapkan strategi pengupahan
yang
dapat menunjang tujuan
organisasi dan rencana bisnis, yaitu strategi pengupahan yang dapat menarik dan mempertahankan
pegawai sesuai dengan kemampuannya.
Pemutusan SumberDaya
Akan tiba masanya di mana pegawai harus melepaskan diri dari organisasi. Alasannya bisa karena pensiun,
mengundurkan diri, selesai kontrak berakhirnya kontrak pelatihan, pemecatan,
dan sebagainya.
2.1.6 Fungsi Manajemen
Sumber
Daya Manusia
Fungsi dari manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan dalam bukunya
yang berjudul ”Manajemen sumber daya manusia” ( p24-26
) adalah :
1. Perencanaan
Perencanaan
adalah proses merencanakan penempatan tenaga kerja
agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan efektif, serta efisien
dalam membantu terwujudnya tujuan
perusahaan
Fungsi
perencaan SDM meliputi :
a. Menetapkan pekerjaan
yang ada b. Menyusun uraian
pekerjaan
c. Menyusun persyaratan
pekerjaan
d.
Menentukan sumber-sumber penarikan SDM
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan mengorganisasi karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasinya dalam bagian organisasi.
3.
Pengarahan
Pengarahan atau directing adalah kegiatan
mengarahkan semua karyawan agar
dapat bekerjasama, dan bekerja efektif, serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan.
4.
Pengendalian
Pengendalian
atau controlling adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan
agar menaati peraturan-peraturan perusahaan, dan bekerja
sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.Jika terdapat
penyimpangan atau kesalahan,
diadakan tindakan perbaikan, atau penyempurnaan
rencana pengendalian karyawan yang
meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan
pekerjaan, dan menjaga
situasi lingkungan pekerjaan.
5.
Perekrutan
Perekrutan
atau procurement
adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perekrutan yang baik akan membantu
terwujudnya tujuan.
Dalam
perekrutan SDM terdapat beberapa
kegiatan terkait, yaitu:
a. Mengumumkan dan menerima
surat lamaran b. Melakukan seleksi
c. Melakukan
orientasi dan pelatihan d. Pengangkatan SDM
e. Penempatan SDM
6.
Pengembangan
Pengembangan atau development adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui
pendidikan, dan pelatihan.
Pendidikan,
dan pelatihan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini
maupun masa mendatang.
Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan penilaian prestasii
karyawan berdasarkan
job desription. Unsur-unsur yang dinilai oleh setiap perusahaan tidak selalu sama, tetapi pada umumnya mencakup unsur kesetiaan,prestasi kerja, kejujuran,kedisiplinan,kreativitas,kerja sama, kepemimpinan,
kepribadian, inisiatif, kecakapan serta tanggung jawab.
Hasil penilaian penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya, seperti: promosi, demosi, dan atau
balas jasanya dinaikkan. Penilaian
prestasi akan membuat karyawan merasa
diperhatikan oleh atasannya sehingga mendorong mereka untuk bergairah dalam bekerja, asalkan
proses penilaiannya jujur dan obyektif serta ada tindak
lanjutnya.
Fungsi -
fungsi pengembangan meliputi kegiatan :
a. Penilaian prestasi kerja b.
Perencanaan karir
c. Pendidikan, dan
pelatihan d. Pemberian tugas
e. Mutasi dan promosi
f. Motivasi, dan
disiplin kerja
7.
Kompensasi
Kompensasi atau compersation adalah pemberian balas
jasa langsung, dan tidak langsung berupa uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil, dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya,
sedangkan layak
diartikan
dapat
memenuhi kebutuhan primernya, serta berpedoman pada batas upah minimal
pemerintah, dan berdasarkan internal, dan
eksternal konsistensi.
Pemberian
kompensasi pada SDM meliputi :
a. Penggajian, dan pengupahan b.
Pemberian tunjangan
c. Pangkat, dan jabatan
d. Pemberian penghargaan
8.
Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan
untuk mempersatukan kepentingan perusahaan,
dan kebutuhan karyawan agar
tercipta kerjasama yang serasi, dan saling
menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, dan karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil kerjanya.
9.
Pemeliharaan
Pemeliharaan atau
maintenance adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi
kondisi
fisik, mental,
dan loyalitas karyawan
agar
selalu bekerja sama sampai pensiun.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program kesejahteraan
yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan.
Fungsi
pemeliharaan SDM meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pemeliharaan kebugaran fisik
b. Pemeliharaan keamanan, dan
keselamatan kerja c. Pemeliharaan kesehatan
d. Pemeliharaan kesejahteraan
rumah tangga SDM
e. Pemeliharaan hubungan kerja, dan hak asasi SDM
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya fungsi pemeliharaan ini adalah agar para Sumber Daya Manusia dapat lebih memberikan
kontribusinya bagi perusahaan, sesuai dengan falsafah manajemen kontemporer
bahwa SDM merupakan aset yang berharga perusahaan.oleh karena itu, harus dijaga dengan
sebaik-baiknya.
10.
Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi Manajemen
SDM yang sangat penting, dan
kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin yang baik
sulit terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisplinan adalah keinginan, dan kesadaran untuk menaati peraturan-
peraturan perusahaan,
dan norma-norma sosial.
11.
Pemberhentian
Pemberhentian atau separation adalah putusnya hubungan
kerja seseorang dari
suatu perusahaan. Pemberhentian ini dapat
disebabkan oleh keinginan
perusahaan, keinginan karyawan, berakhirnya
kontrak kerja, pensiun, dan
sebab-sebab lainnya.
2.1.7 Definisi Manajemen
Kinerja
Untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, maka terlebih
dahulu harus diketahui
definisi manajemen kinerja itu sendiri.
Menurut pendapat Baryy Cushway
( 2002, p87 ) definisi manajemen kinerja adalah : Suatu proses manajemen yang diarancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu
sedemikian rupa, sehingga
baik tujuan individu maupun
tujuan korporasi
dapat bertemu. Ada asumsi yang perlu digaris
bawahi, yaitu
jika seseorang merasa puas karena tujuannya
tercapai dan
tercapai danpada saat yang bersamaan ikut serta dalam pencapaian organisasi, maka dia
akan benar-benar termotivasi dan akan mendapatkan kepuasan yang lebih besar. Asumsi inijuga merupakan
inti dari manajemen sumber daya manusia
( MSDM ).
2.1.8 Pengertian
penilaian kinerja karyawan
Penilaian kinerja
menurut Dessler dalam bukunya
”Manajemen Sumber Daya Manusia” ( 2004,p2 ), mengatakan bahwa menilai kinerja adalah kegiatan
membandingkan kinerja aktual bawahan
dengan standar-standar yang telah ditetapkan.
Penilaian
kinerja dapat didefinisikan sebagai prosedur apa saja yang meliputi :
1.
Penetapan standar kinerja
2. Penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan
dengan standar - standar yang telah ditetapkan
3. Memberi umpan balik kepada karyawan
dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan penurunan kinerja atau terus berkinerja
lebih tinggi
Ada
beberapa alasan untuk menilai kinerja :
a. Penilaian memberikan informasi tentang
dapat dilakukannya promosi, dan penetapan gaji karyawan
b. Penilaian memberi suatu peluang bagi manajer, dan bawahan
untuk
meninjau perilaku yang berhubungan dengan kinerja karyawan
Pada dasarnya penilaian
kinerja merupakan evaluasi
terhadap perilaku prestasi kerja,
dan potensi
pengembangan yang telah dilakukan, dan merupakan
suatu
proses
dalam
menentukan nilai keberhasilan pelaksanaan tugas
karyawan serta
menjadi pembanding antara realitas kerja dengan prestasi yang telah dicapai oleh karyawan.
2.1.9 Proses Manajemen Kinerja
Berdasarkan
pendapat Cushway
(
2002,
p89-107)
ada 4 langkah pokok dalam
pengenalan terhadap proses manajemen kinerja yang luas:
1. Merencanakan kinerja : Seperti halnya mengenali proses- proses yang lain,
pertama-tama kita harus jelas
tentang alasan
utama mengenalkan manajemen
kinerja, juga harusmemiliki
pandangan yang jelas tentang
apa yang diharapkan akan diperoleh. Harus ada
komitmen yang
kuat
dari
atasan dalam
memperkenalkan proses ini, karena tanpa adanya komitmen
ini akan sulit untuk
mendapatkan bantuan dari tingkatan yang lebih rendah, dan sumber yang
tersedia untuk mencapai hasil akan tidak mencukupi.
Tahap berikutnya dalam merancang proses manajemen kinerja adalah
menetapkan tujuan. Tujuan ini dikembangkan dari arah
dan strategi organisasi
secara keseluruhan dan dari pernyataan yang mengandung maksud dan tujuan organisasi yang akan diperbaiki secara bertahap
dan mengalir kebawah sampai dalam
bentuk target individual.
Hal ini dikenal dengan nama pendekatan dari
atas ke bawah. Alternatif nya adalah pendekatan dari bawah ke atas. Seperti
namanya, maka prioritas
dan
target ditentukan
oleh organisasi yang lebih
rendah. Dalam beberapa hal seperti tidak logis
, karena bertentangan
dengan teori, yaitu keberadaan suatu pekerjaan
adalah untuk maksud tertentu
dan maksud tersebut ditentukan
oleh manajemen organisasi.
Jika pertimbangan diberikan untuk penentuan
target individual, maka harus
diingat bahwa individu-individu tersebut
mempunyai tujuan yang tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan
saja. Sebenarnya prioritas mereka lebih pada
hal-hal seperti prospek
ada
tidaknya promosi, upah, jati diri, cuti, gaya hidup, hubungannya dengan rekan sekerja dan
atasan.
2.
Mengelola kinerja : Bila tujuan kinerja
sudah ditetapkan,
dan rencana tindakan
telah disetujui, langkah
berikutnya dalam proses manajemen
kinerja adalah memastikan
bahwa rencana tersebut dilaksanakan, dan hasil yang ditentukan dapat tercapai.
3.
Meninjau kinerja : Peninjauan kinerja merupakan
bagian dari proses pengaturan kinerja. Namun, dengan
melihat pertimbangan khusus yang dapat diterapkan pada
aspek proses, maka akan lebih mudah dalam
proses pemeriksaan sebagai
bagian yang terpisah.
Penilaian
kinerja, biasanya terjadi
pada saat wawancara
yang diadakan beberapa waktu antara karyawan dengan para manajernya. Seringkali hasil dari wawancara tersebut berpengaruh langsung
pada pelatihan, dan pengembangan.
4.
Memberi imbalan : Imbalan kinerja merupakan bagian
dari proses manajemen
kinerja yang mencoba memberikan
karyawan semacamimbalan atas pencapaian targetnya. Seringkali apa yang dicari oleh pekerja adalah pengakuan atas kinerja
yang telah dilakukannya.hanya
saja ketika uang yang menjadi ukuran,
maka imbalan kinerja akan
menjadi
suatu
masalah yang rumit, dan penekanan masalah tersebut terdapat pada
aspek finansial.
loading...
0 Response to "CONTOH SKRIPSI EKOOMI MANAJEMEN SDM TERBARU 2014"
Post a Comment