MAJALAH
TRUBUS DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN
(Studi Korelasional Tentang Pengaruh
Majalah Trubus Terhadap Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1. Latar
Belakang Masalah
Majalah merupakan
salah satu media komunikasi massa berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak
dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media
cetak yang lainnya. Karakteristik dari majalah dapat dilihat dari isi pesan
yang disajikan sebuah majalah. Dalam penyajian pesannya, majalah menyajikan
pesannya lebih mendalam, memiliki nilai aktualitas lebih lama, gambar atau foto
yang lebih banyak, memiliki cover/sampul sebagai daya tarik
(http://kuliah komunikasi.blogspot.com)
Majalah paling
awal terbit adalah Erbauliche Monaths – unterredungen (1663 – 1668)
diterbitkan oleh Johann Rist, seorang teolog dan penyair dari Hamburg, Jerman.
Selain itu, jenis majalah yang lebih ringan isinya dan lebih menghibur serta
terbit secara berkala pertama kali terbit pada tahun 1672, yaitu Le Mercure
Galant, yang didirikan oleh seorang penulis, Jean Donneau de Vice. Majalah
ini berisikan kisah-kisah kehidupan, anekdot dan mutiara hikmah.
(http://dwiinirvanab0849494.blogspot.com)
Keberadaan majalah
sebagai media massa di Indonesia dimulai pada massa menjelang dan awal
kemerdekaan Indonesia. Di Jakarta pada tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan
nama Pantja Raja pimpinan Markoem Djojohadisoeparto dengan prakarsa dari
Ki Hadjar Dewantoro, sedangkan di Ternate pada bulan Oktober 1945 Arnold
Monoutu dan dr. Hassan Missouri menerbitkan majalah mingguan Menara Merdeka
yang memuat berita-berita yang disiarkan oleh RRI (Radio Republik Indonesia).
Sementara di Kediri terbit
majalah berbahasa Jawa dengan nama Djojobojo
pimpinan Tadjib Ermadi. Para anggota Ikatan Pelajar Indonesia di Blitar
menerbitkan majalah berbahasa Jawa, Obor (Suluh).
Seiring dengan perkembangannya, majalah yang terbit di
Indonesia ini mulai beragam baik dari segi isi maupun segmentasi pasarnya. Pada
masa Orde Baru, kategori majalah dibagi menjadi majalah berita, keluarga,
wanita, pria, remaja wanita, remaja pria, anak-anak, ilmiah populer, umum,
hukum, pertanian, humor, olah raga dan majalah berbahasa daerah.
Salah satu majalah pertanian yang ada di Indonesia
saat ini adalah Majalah Trubus. Majalah Trubus seperti yang kita ketahui adalah
satu-satunya majalah pertanian terkemuka di Indonesia hingga saat ini, yang
sekaligus menjadi barometer kemajuan pertanian di Indonesia. Tidak jarang
Majalah Trubus menjadi trend maker di bidang pertanian. Majalah yang
terbit sebulan sekali ini selalu dinantikan oleh para penggemar dan pelaku
agribisnis. Oplah majalah ini mencapai 65.000 eksemplar, sebuah angka yang
fantastis untuk majalah khusus apalagi di negara berkembang seperti Indonesia.
Pemasaran majalah ini tidak hanya di seluruh Indonesia namun juga menjangkau
negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.
Majalah Trubus lahir tahun 1969, dan berbekal tekad
dan kerja keras majalah ini tak pernah berhenti terbit selama 33 tahun
(http://niagaswadaya co.id). Majalah Trubus didirikan oleh Yayasan Bina Swadaya
dengan latar belakang ketiadaan media informasi khusus di bidang pertanian ini
menyajikan informasi dan pesan yang berhubungan dengan pertanian. Pertanian
yang dimaksudkan tidak sebatas pada hal yang berhubungan dengan tanaman pangan
saja namun juga menjangkau kepada
tanaman obat, tanaman hias juga mencakup informasi mengenai peternakan. Tidak
hanya isi pesan yang menginformasikan mengenai pertanian, iklan yang disajikan
juga berhubungan dengan dunia pertanian dan peternakan.
Dalam perkembangannya Majalah Trubus mengalami pasang
surut. Majalah Trubus mengalami kerugian dalam 14 tahun pertama. Barulah pada
tahun ke-15 Majalah Trubus menunjukkan geliatnya dan mulai menjadi salah satu
majalah trendsetter pertanian pada era krisis 1997 – 1998
(http://www.binaswadaya.org)
Majalah Trubus selalu menyajikan setiap pesan yang
berhubungan dengan pertanian secara rinci mulai dari cara bercocok tanam,
perawatan dan pemeliharaan, khasiat suatu tanaman, sampai kepada peluang
pemasarannya disajikan secara lengkap dan mendalam. Keadaan ini yang membuat
pesan yang terdapat dalam Majalah Trubus tidak hanya sebatas sebagai pesan yang
hanya menjadi sebuah informasi saja, melainkan pesan-pesan yang berisikan ilmu
pengetahuan bagi orang-orang yang bergerak dan mendalami dunia pertanian. Hal
ini juga yang tidak menutup kemungkinan bahwa khalayak atau pembaca Majalah
Trubus ini adalah kalangan mahasiswa yang mengambil program studi pertanian.
Di Universitas Sumatera Utara sendiri, terdapat
Fakultas Pertanian dengan berbagai pilihan program studi (departemen), yang
salah satunya adalah Departemen Agrobisnis (Sosial Ekonomi Pertanian).
Berdasarkan salah satu tujuan dari Departemen Agrobisnis (Sosial Ekonomi
Pertanian) adalah menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi agen informasi
perkembangan pembangunan pertanian khususnya agribisnis dan Penyuluhan tingkat
regional
maupun nasional (http://sep.usu.ac.id).
Jika kita cermati maka kebutuhan akan informasi mengenai perkembangan
pembangunan pertanian dapat diperoleh dari mana saja, baik itu dari bangku
perkuliahan, buku-buku yang berhubungan dengan pertanian bahkan tidak menutup
kemungkinan dari berita-berita yang disajikan oleh media massa baik cetak
maupun elektronik. Majalah Trubus merupakan salah satu media massa cetak yang
dijadikan sebagai sumber informasi mengenai dunia pertanian.
I.2. Perumusan Masalah
Berangkat dari hal tersebut maka peneliti perumusan
masalah yang ingin diteliti adalah “Sejauh mana pengaruh pesan yang terkandung
dalam Majalah Trubus ini dengan peningkatan pengetahuan mahasiswa Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara Departemen Agrobisnis (Sosial Ekonomi
Pertanian)”.
I.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian terlampau
luas yang dapat menimbulkan bias dan tidak fokus, maka penulis membatasi
masalah yang akan diteliti. Batasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai
berikut:
1. Fokus penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh peningkatan pengetahuan mahasiswa setelah membaca Majalah Trubus.
2. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa
Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
3. Penelitian ini menggunakan metode korelasional,
yang bersifat mencari atau menjelaskan hubungan antara Majalah Trubus dan
peningkatan
pengetahuan Mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas
Pertanian Univesitas Sumatera Utara.
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.4.1. Tujuan
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara di bidang informasi pertanian yang didapat dari
Majalah Trubus.
2. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong mahasiswa Departemen
Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara membaca Majalah
Trubus.
3. Penelitian ini bertujuan mengetahui informasi apa
saja yang menjadi fokus perhatian dari mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
I.4.2. Manfaat
1. Secara akademis, penelitian ini
diharapkan dapat memperluas dan memperkaya referensi bahan penelitian serta
sumber bacaan di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu
menambah wawasan mahasiswa tentang pengaruh Majalah Trubus
terhadap peningkatan pengetahuan Mahasiswa
Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan
memberikan masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya para praktisi
Majalah Trubus dalam memahami efektivitas sebuah majalah dalam kaitannya dengan
minat membaca dan peningkatan pengetahuan bagi khalayak pembacanya.
I.5. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan teori sebagai landasan
kerangka berpikir untuk mendukung pemecahan masalah secara sistematis. Untuk
itu perlu disusun kerangka teori yang akan memuat pokok-pokok pikiran yang
dapat menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan dibahas. dengan
adanya kerangka teori, peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan
dan arah penelitiannya. Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan
adalah Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Majalah sebagai Media Komunikasi
Massa dan Teori AIDDA.
I.5.1. Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication
yaitu bersumber dari kata communis yang berarti sama - sama, disini
maksudnya adalah kesamaan makna. Jadi komunikasi dapat terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai suatu pesan yan disampaikan oleh komunikator dan
diterima oleh komunikan (Effendi, 2005 : 9). Jika tidak terdapat kesamaan makna
maka proses komunikasi tidak akan terjadi.
D. lawrance Kincaid (dalam Cangara, 2006
: 19) Komunikasi adalah suatu proses dimana dua oran atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya
akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Dari definisi di atas, dapat dilihat bahwa maksud dari
komunikasi menyebabkan adanya perubahan sikap dan perilaku dari diri komunikan.
Akan tetapi untuk melakukan itu bukanlah mudah, melainkan harus melakukan
komunikasi yang efektif dan komunikatif.
Menurut Lasswell, komunikasi yang efektif itu harus
memiliki lima unsur yang tertera dalam pertanyaan: “who says what in which
channel to whom with what effect?”. Ada pun kelima unsur ini adalah:
Who :
komunikator (source, sender)
Says what :
pesan (message)
In which channel :
saluran (media)
To whom :
komunikan (receiver)
With what effect :
efek/ dampak
Komunikasi massa merupakan salah satu proses
komunikasi yang berlangsung pada perinkat masyarakat luas yang identifikasinya
ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan, organisasi,
dan kegiatan sebenarnya).
Komunikasi massa mungkin lebih banyak melibatkan
banyak orang untuk waktu yang lebih banyak intensitasnya lebih rendah dalam hal
tukar menukar informasi dan gagasan. Media sebagai institusi mediasi yan
menghubungkan para anggota masyarakat dengan peristiwa dunia yang sulit
dijangkau dan penguasa,
merupakan ide yang mengandung konsep
hubungan yang terjadi setidak-tidaknya karena adanya arus informasi yang
berkesinambungan. Televisi sering dianggap sebagai kekuatan yang berpengaruh
(Denis McQuail, 1996 : 7-137).
Dari definisi diatas dapat peneliti simpulkan bahwa
komunikasi massa menggunakan media dalam penyebaran pesan (radio, televisi,
media cetak) kepada sejumlah besar orang dan ruang yang sangat luas
jangkauannya.
I.5.2. Majalah sebagai Media Komunikasi Massa
Jika khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka
berada, maka suatu proses komunikasi biasanya menggunakan media massa untuk
menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikan.
Media komunikasi yang termasuk ke dalam media massa
terbagi ke dalam tiga bagian yaitu media elektonik yang meliputi televisi dan
radio siar, media cetak yang meliputi surat kabar, majalah dan buku, serta
media film.
Majalah yang merupakan bagian dari media komunikasi
massa berbentuk cetak memiliki memiliki karakteristik yang berbeda dari media
cetak yang lainnya. Karakteristik dari majalah dapat dilihat dari isi pesan
yang disajikan sebuah majalah. Dalam penyajian pesannya, majalah menyajikan
pesannya lebih mendalam, memiliki nilai aktualitas lebih lama, gambar atau foto
yang lebih banyak, memliki cover/sampul sebagai daya tarik.
Media massa cetak yang baik harus memiliki daya tarik
antara lain (Liliweri, 2001: 75) :
1. Daya tarik pesan, meliputi isi pesan, tata bahasa,
sistem penulisan dan aktualitas berita.
2. Daya tarik fisik, meliputi gambar
(kualitas gambar/ foto dan kualitas kertas), tata letak, tata warna (teknik
pewarnaan dan kualitas warna)
3. Daya tarik kuantitas, meliputi
frekuensi terbitnya media m
4. Massa cetak terebut dan jumlah halaman
yang tersedia.
5. Daya tarik dengan menggunakan teknik propaganda.
Untuk menciptakan daya tarik, media massa cetak menggunakan teknik propaganda
yang dapat mempengaruhi khalayak sasarannya seperti menggunakan public
figure dan slogan.
I.5.3. Teori AIDDA
Konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, singkatan dari
attention (perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision
(keputusan) dan action (kegiatan). AIDDA itu sering juga disebut A-A
Procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan,
terlebih dahulu harus dibangkitkan attention Effendy, 2007: 51 – 52).
Lebih lengkap teori ini dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Attention (Perhatian)
Perhatian yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan
keingintahuan, mencari tahu tentang sesuatu yang dilihatnya.
2. Interest (Minat)
Minat, yaitu suatu keadaan yang mampu membuat orang
lain menyenangi suatu hal.
3. Desire (Hasrat)
Hasrat, yaitu suatu keinginan seseorang dalam suatu
hal yang dilihatnya dan memiliki keinginan untuk memperolehnya.
4. Decision (Keputusan)
Keputusan, yaitu langkah yang diambil seseorang dalam
menetapkan suatu hal yang diinginkannya itu.
5. Action (Tindakan)
Tindakan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam mencapai keinginannya dalam mendapatkan suatu hal.
Proses tahapan komunikasi ini mengandung maksud bahwa
komunikasi hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention).
Dalam hal ini, Majalah Trubus harus mampu menarik perhatian khalayak pembacanya
khususnya khalayak atau komunikan yang benar-benar membutuhkan informasi
mengenai dunia pertanian.
Apabila perhatian komunikan telah terbangkitkan,
hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat (interest) yang
merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan
dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire)
untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan. Dalam hal ini, minat akan
menimbulkan hasrat khalayak pembaca untuk membaca pesan-pesan yang terdapat
dalam Majalah Trubus.
Hasrat yaitu suatu keinginan yang amat sangat untuk
membaca Majalah Trubus. Dengan adanya hasrat, kemudian harus dilanjutkan dengan
dating nya keputusan (decision).
Keputusan, yaitu segala putusan yang
telah ditetapkan, sesudah dipertimbangkan ataupun dipikirkan, dan merupakan
sikap terakhir ataupun langkah yang harus dijalankan. Pada akhirnya keputusan
tersebut dilanjutkan dengan mengambil suatu tindakan (action). Tindakan,
yaitu perbuatan atau sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasi/memenuhi
sesuatu.
I.6. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yag
bersifat kritis dalam memperkirakan hasil penelitian yang akan dicapai.
Kerangka konsep akan menuntut penelitian dalam
menentukan uji hipotesa (Nawawi, 1995 : 40)
Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka
harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (X)
Yaitu sejumlah gejala/ faktor/ unsur yang menentukan
atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala/ faktor/ unsur lain.
Variabel X dalam penelitian ini adalah Majalah
Trubus.
2. Variabel Terikat (Y)
Yaitu sejumlah gejala/ faktor/ unsur yang muncul
dipengaruhi oleh adanya variabel bebas (X).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah peningkatan
pengetahuan pada mahasiswa Departemen Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara Angkatan 2010.
3. Variabel Antara (Z)
Yaitu sejumlah gejala yang tidak dapat dikontrol, akan
tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel (X).
Variabel antara pada penelitian ini adalah karakteristik
atau identitas responden.
I.7. Model Teoritis
Berdasarkan uraian di atas maka variabel-variabel
dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam satu model teoritis sebagai
berikut:
Karakteristik Responden
I.8. Operasional Variabel
Operasional variabel maksudnya variabel disusun untuk
memudahkan penggunaan kerangka konsep yang telah disusun dalam operasionalisasi
lainnya.
NB : BAGI
SOBAT YANG INGIN VERSI LENGKAPNYA SILAHKAN REQUEST DI KOLOM KOMENTAR TERIMA
KASIH
Advertisement
loading...
Kebetulan saya sedang mengajukan topik yang sama dengan objek penelitian yang berbeda. Untuk itu, saya mau request untuk melihat skripsi lebih lanjut sebagai referensi. Terima kasih.
ReplyDeleteKebetulan saya sedang mengajukan topik yang sama dengan objek penelitian yang berbeda. Untuk itu, saya mau request untuk melihat skripsi lebih lanjut sebagai referensi. Terima kasih.
ReplyDeleteKebetulan saya sedang mengajukan topik yang sama dengan objek penelitian yang berbeda. Untuk itu, saya mau request untuk melihat skripsi lebih lanjut sebagai referensi. Terima kasih.
ReplyDeleteheniwang : silahkan tulis emailnya ya biar saya kirimkan segera, terima kasih
ReplyDeleteSaya sedang mempelajari metodoligi penelitian, saya perlu untuk review skripsi boleh ?
ReplyDeletekebetulan rencana penilitian yang akan saya ambil hampir sama dengan contoh skripsi anda boleh saya request untuk melihat skripsi lebih lanjut ?
ReplyDeletetolong pak wira kirimkan ke email saya kebetulan saya berminat mengambil judul yang serupa. erlhy4ever@gmail.com
ReplyDeleteBoleh ni jadi tambahan ide judul skripsi.
ReplyDeleteBoleh minta lebih lengkap ?? Klo boleh tolong yah kirim ke email
ReplyDeleteSeptiyanitiara@rocketmail.com
menarik... spertinya saya butuh untuk referensi kalau boleh sya minta juga ya mba!
ReplyDeleteRequest versi lengkapnya yaa. Thanks beforeee
ReplyDeleteemail: dittagerarda@yahoo.com
boleh minta versi lengkapnya?
ReplyDeleteemail: rajuli.murdani@gmail.com
mas boleh minta versi lengkapnya buat acuan saya skripsi.
ReplyDeleteberikut email saya : michael_riwoe@yahoo.com