PENENTUAN
FAKTOR PENGALI SISTEM PENGUKURAN ANALOG UNTUK BEBAN NON LINEAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banyak instalasi bangunan komersial dan industri
mengalami penderitaan terus-menerus yang disebabkan oleh gangguan pemutusan
dari pemutus daya. Seringkali pemutusan ini kelihatan acak dan tidak dapat
dijelaskan/dipahami permasalahannya, tapi tentu saja ada alasannya.
Ada dua penyebab umum yang menyebabkan hal tersebut.
Penyebab pertama yang mungkin adalah arus inrush (inrush current) yang
terjadi ketika beberapa beban, terutama komputer pribadi dan peralatan
elektronik lainnya dinyalakan/dihidupkan, penyebab kemungkinan kedua adalah
bahwa arus sebenarnya (true current) yang mengalir dalam rangkaian tidak
diukur dengan benar, atau diukur dengan pengukuran yang salah (lebih rendah)
dengan kata lain arus yang mengalir sebenarnya jauh lebih tinggi [1].
Pengukuran yang tidak benar ini (hasil yang lebih
rendah) sangat sering terjadi pada instalasi modern. Hal ini disebabkan karena
banyak instrumen ukur yang tidak tepat mengukur arus yang terdistorsi dan
hampir seluruh arus pada instalasi saat ini telah mengalami distorsi. Distorsi
ini disebakan oleh adanya arus harmonisa akibat beban non linear seperti
misalnya komputer, lampu neon dengan ballast 2
elektronik/lampu hemat energi (LHE) dan
pengendali kecepatan motor listrik, sehingga bentuk gelombang arus yang
terdistori sudah menjadi non sinusoidal.
Alat ukur yang biasa digunakan adalah peralatan ukur
untuk bentuk gelombang sinusoidal dimana bekerja untuk membaca harga RMS dari
gelombang sinusoidal dan teknik kalkulasinya tidak untuk gelombang non
sinusoidal, ini artinya bahwa bila melakukan analisa sistem tenaga listrik
seharusnya menggunakan peralatan yang sesuai yakni menggunakan alat ukur arus
atau tegangan dalam bentuk non sinusoidal.
Gambar 1.1 menunjukkan dua Ampere Clamp yang dilakukan
untuk melakukan pengukuran pada sirkit yang sama, padahal kedua alat ukur
tersebut mempunyai fungsi yang benar dan keduanya juga telah dikalibrasi
terhadap spesifikasinya. Kunci perbedaannya adalah bagaimana kerja alat ukur
tersebut. Alat ukur pada sebelah kiri adalah alat ukur true RMS dan alat
ukur pada sisi kanan adalah alat ukur RMS dari rata-rata pembacaan. Satu arus
mengahasilkan dua pembacaan, hal ini disebabkan oleh karena sirkit menanggung
beban non linear sehingga arus mengalami distorsi. Alat ukur true RMS (kiri)
membaca benar dan alat ukur dengan respon rata-rata (kanan) membaca 32 % lebih
rendah. Untuk mengetahui perbedaan tersebut mensyaratkan suatu pengertian RMS
dalam arti sebenarnya [1]. Penggunaan beban-beban elektronika pada instalasi
modern dalam sistem tenaga listrik akan menimbulkan masalah pada pengukuran
yang menggunakan alat ukur RMS / Analog, karena alat ukur ini dikalibrasi untuk
membaca gelombang sinusoidal murni. 3
Gambar 1.1 Pengukuran dengan alat ukur True
RMS (kiri) dan alat ukur dengan respon rata – rata (kanan)
Kent West dalam tulisannya “Harmonics, True RMS –The
Only True Measurement”, menyatakan bahwa kesalahan membaca alat ukur akibat
harmonisa secara umum dimana alat ukur type average (alat ukur RMS) memberikan
hasil pengukuran sampai 40% dibawah nilai yang sebenarnya [1].
Electric Power Research Institute (EPRI) memperkirakan
bahwa di atas tahun 2000, 50% sampai 70% dari semua beban diperkirakan adalah
non linear. Oleh sebab itu peralatan ukur tradisional (alat ukur RMS) jangan
dipergunakan lagi dalam jaringan listrik, tapi harus mempergunakan alat ukur
TRUE RMS [2].
Leon M. Tolbert, Harold D. Hollis dan Peyton S. Hale,
dalam tulisannya “Survey of Harmonics Measurements in Electrical Distribution
Systems” menyatakan bahwa adanya perbedaan pembacaan arus yang mengalir dalam
sistem distribusi akibat beban non linear yang diukur dengan alat ukur True RMS
multimeter dan alat ukur rata-rata (non True RMS meter) [32]. Arus harmonisa
ini akan mempengaruhi kenaikan daripada rugi-rugi daya, dan juga akan
mempengaruhi faktor daya (power factor) dari sistem [31]. 4
Ahmed A. Hossam-Eldin dan Reda Mohammed
Hasan dalam tulisannya yang berjudul “Study of The Effect of Harmonics On
Measurments of The Energy Meters”, memperlihatkan bahwa beban non linear yang
menimbulkan arus dan tegangan harmonisa akan mempengaruhi keakuratan pembacaan
kWh meter induksi [28].
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah terlihat bahwa
pengukuran RMS yang benar sangat penting dalam instalasi dimana terdapat
sejumlah besar beban non linear (komputer, ballast elektronik, compact
fluorescent lamp, dan lain-lain). Pada saat sekarang umumnya alat ukur yang
dipergunakan untuk mengukur arus adalah jenis pengukuran dengan pembacaan
rata-rata dikalibrasi ke nilai RMS. Kelemahan teknologi pengukuran ini adalah
hanya bekerja dengan baik pada bentuk gelombang sinus murni, sedangkan pada
gelombang berbentuk non sinus teknologi jenis ini akan mengalami kesalahan yang
signifikan [2].
Untuk itu penulis mencoba melakukan penelitian untuk
memperlihatkan selisih besar kesalahan pembacaan alat ukur RMS dengan alat ukur
TRUE RMS (Power System Multimeter) untuk beban-beban tertentu dan
menetapkan faktor pengali berdasarkan THDi yang berbeda sehingga alat ukur RMS
masih dapat digunakan untuk pengukuran dengan beban-beban non linear tertentu,
hasil penelitian ini juga memperlihatkan bentuk gelombang arus/tegangan,
spektrum distorsi arus dan 5
tegangan (IHDI, IHDV, THDI, THDV) untuk
beban-beban non linear tertentu, serta menganalisanya dengan pengujian dan
program Matlab, dimana hasil akan terlihat nantinya dalam bentuk tabel dan
grafik, kemudian penulis juga akan memperlihatkan pengaruh beban non linear
terhadap pembacaan kWh meter induksi satu fasa.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada beberapa jenis
beban nonlinear dan linear yang mempunyai THD berbeda yang umum dipergunakan
misalnya: komputer, Lampu Hemat Energi, Air Conditioner, Televisi, lampu pijar
dan kombinasi beban yang ada untuk mendapatkan THD yang berbeda misalnya:
gabungan beberapa lampu hemat energi dengan lampu pijar, AC dan lain-lain serta
membandingkan hasil pengukuran alat ukur RMS dengan hasil pengukuran dengan
alat ukur true RMS/Power System Multimeter.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kesalahan yang ditimbulkan oleh pembacaan arus sebenarnya (true current)
dengan menggunakan pengukuran pembacaan rata-rata (alat ukur RMS) dan kemudian
membandingkannya dengan pembacaan arus sebenarnya (true current) dengan
alat ukur true RMS atau alat ukur Power System Multimeter untuk
beberapa jenis beban non linear dengan THD yang berbeda, dari hasil pengukuran
ini akan diperoleh suatu faktor pengali yang dapat kita 6
pergunakan apabila kita mengukur arus
beban non linear dengan alat ukur RMS/analog sehingga dengan demikian alat ukur
RMS/Analog masih dapat kita pergunakan untuk pengukuran beban non linear. Pada
penelitian ini, penulis juga mencoba untuk melihat pengaruh harmonisa pada kWh
meter induksi satu fasa yang banyak dipakai pada rumah tangga dan hasil
pengukurannya akan dianalisa dengan program Matlab yang hasilnya dibuat dalam
bentuk tabel dan grafik.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan pengukuran pada
beberapa jenis beban non linear dengan menggunakan alat ukur true RMS dan
alat ukur dengan pembacaan rata-rata (alat ukur RMS) dan membandingkan hasil
pengukuran yang diperoleh, maka akan membantu para perencana/peneliti yang
belum mempunyai alat ukur true RMS dapat melakukan
perencanaan/penelitiannya, sehingga hasil yang diperoleh mendekati yang
sebenarnya. Jadi, tanpa alat ukur true RMS, kita tetap bisa
merencanakan, bekerja/meneliti sistem tenaga listrik dengan beban non linear
dan melihat pengaruh harmonisa pada alat ukur energi (kWh meter).
NB : BAGI SOBAT YANG INGIN VERSI LENGKAPNYA SILAHKAN REQUEST DI KOLOM
KOMENTAR TERIMA KASIH
Advertisement
loading...
0 Response to "KUMPULAN SKRIPSI TEKNIK MESIN PENENTUAN FAKTOR PENGALI SISTEM PENGUKURAN ANALOG UNTUK BEBAN NON LINEAR"
Post a Comment