PENULISAN KARYA ILMIAH
SEBAGAI
MEDIA PENGEMBANGAN
PROFESI GURU
1.
Pendahuluan Pentingnya karya ilmiah
Guru SD sebagai salah
satu komponen pendidik di Indonesia
memegang peranan penting dalam mengemban tugas nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan dasar seharusnya memberikan fondasi yang amat
kokoh baik yang menyangkut aspek fisik, mental, dan kepribadian anak.
Tugas tersebut merupakan tugas yang
tidak mudah karena guru SD mempunyai peran yang penting dalam menumbuh kembangkan
anak di masa yang akan datang. Oleh karena itu para guru SD dituntut sanggup
bekerja secara professional di semua aspek baik aspek kompetensi professional
maupun aspek kompetensi penguasaan akademik.
Searah
dengan pengembangan kompetensi guru tersebut, Menpan telah menerbitkan suatu
aturan khusus bagi guru (termasuk guru
SD) dengan SK MENPAN No 26 Th 1989 tentang Angka kredit bagi guru. Angka kredit
adalah symbol dari prestasi kerja guru.
Di
lingkungan Dinas P dan K Kabupaten Bantul, di SD-SD banyak dijumpai masalah dan
salah satunya adalah kenaikan pangkat untuk ke golongan IV/a dan i IV/b relative sedikit. Hal ini karena guru
menghadapi kendala pengumpulan angka kredit pada komponen penulisan karya
ilmiah. Menurut SK MENPAN No 84 Th 1993 telah dirinci bahwa penulisan karya
ilmiah meliputi :
a.
Karya ilmiah hasil penelitian yang dipublikasikan
b.
Karya ilmiah hasil penelitian yang tidak dipublikasikan
c.
Karya ilmiah hasil gagasan sendiri berbentuk buku atau
makalah yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasi oleh penulis
d.
Tulisan ilmiah populer
Setiap
guru hendaknya mau dan mampu menghasilkan karya tulis ilmiah seperti artikel,
makalah, buku teks, modul, penelitian
dan lain-lain. Karya tulis ilmiah ini sangat bermanfaat bagi pengembangan profesi guru
dan juga proses pendidikan.
2.
Kelompok Karya Tulis Ilmiah
Macam karya tulis ilmiah di bidang
pendidikan menurut Suharsimi Arikunto dalam makalah yang disampaikan sebagai
bahan penyerta pelatihan/ penyegaran bagi guru dan Kepala sekolah dalam rangka
penigkatan pangkat/jabatan IV/a sampai dengan IV/c dibedakan sebagai berikut :
a.
Karya tulkis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
survey dan atau evaluasi
b.
Karya tulis/makalah yang berisi tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri.
c.
Tulisan ilmiah popular yang dimuat dalam media massa atau media lain yang
mendapat ijin terbit.
d.
Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan
ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
e.
Buku pelajaran atau modul
f.
Diktat pelajaran
g.
Tulisan hasil alih bahasa asing ke bahasa Indonesia
atau sebaliknya selama berfungsi untuk pembelajaran
Dalam Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru (2001; 5-6) macam karya
tulis ilmiah sebagai berikut:
a.
Karya tulkis ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
survey dan atau evaluasi di bidang
pendidikan
b.
Karya tulis/makalah yang berisi tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri
c.
Tulisan ilmiah popular di bidang pendidikan dan
kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa
d.
Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan
ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah
e.
Buku pelajaran atau modul
f.
Diktat pelajaran
g.
Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang
bermanfaat bagi pendidikan.
Dari ketujuh macam karya tulis ilmiah
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
1.
laporan hasil penelitian yaitu karya ilmiah yang berupa
hasil, kajian penelitian
2.
Tulisan ilmiah yang berujud artikel, makalah, naskah
yang penyajiannya menggunakan format atau aturan tertentu
3.
Buku karya ilmiah yang berisi bahan pelajaran yang
berguna meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat berujud buku pelajaran,
modul, diktat dan karya terjemahan.
Kelompok karya tulis ilmiah di
atas secara jelas dapat dilihat pada
table di bawah sebagai berikut;
3. Kerangka Karya Tulis Ilmiah
Menurut
Petunjuk Praktis Pengembangan Profesi
bagi Jabatan Fungsional Guru (Depdinas, 2001) kerangka karya tulis
ilmiah sebagai berikut :
1). Karya
tulis ilmiah hasil penelitian survey, kajian atau evaluasi di bidang
pendidikan
a. judul penelitian
b. latar belakang penelitian
c. tujuan penelitian
d. landasan teori atau pustaka
e. metode atau prosedur penelitian
f. hasil-hasil/ penyajian data
g. analisis atau pembahasan
h. simpulan dan saran
2).
Kerangka karya tulis atau makalah yang
berisi gagasan sendiri; karya ilmiaj
popular di bidang pendidikan yang dipublikasikan; prasaran yang berupa
tinjauan, gagasan, atau ulasan di bidang pendidikan.
a. judul
b latar belakang masalah
c.kerajinan
teori/tinjaunan pustaka
.
d.metodologi yang dipakai
e.penyajian data
f.analisis data
g.simpulan dan saran
3).kerangka
buku pelajaran
a.tujuan pembelajaran umum
b.tujuan pembelajaran khusus
c.judul/sub judul
d.uraian singkat isi pokok bahasan
e.uraian isi pelajaran
f.ringkasan isi/rangkuman
g.latihan/tugas/soal
4).kerangka
penulisan modul
a.tujuan pembelajaan umum
b.tujuan pembelajaran khusus
c.rincian kegiatan belajar
d.petunjuk belajar
e.materi pokok
f.uraian materi
g.contoh
h.latihan dan kunci
i.rangkuman
j.tugas/tes
k.tes akhir modol
l.kunci tes/tugas
m.rangkuman seluruh modul
5).kerangka
penulisan diktat pelajaran
a.judul/sub judul
b.tujuan pembelajaran umum
c.tujuan pembelajaran khusus
d.uraian materi
4. Bahasa Karya Tulis Ilmiah
Bahasa yang digunakan dalam menulis ilmiah adalah bahasa
Indonesia ilmiah, atau bahasa tulis ilmiah. Cirri bahasa ilmiah adalah:
a. Lugas. Bahasa yang lugas akan menghindari kesalah
pahaman, kesalahan menafsirkan isi kalimat. Contoh siswa banyak mendapat tugas yang tidak dapat dikatakan ringan
b. Jelas.
e.
obyektif. Sifat obyektif tidak cukup sebagai pokok
gagasan. Kata yang ekstrim dapat menunjukkan kesan subyektif contoh , harus,
wajib, pasti, selalu, dan tidak mungkin.
f.
Ringkas, padat. Ringkas membuat kalimat tidak panjang
dan padat artinya kandungan dalam gagasan padat
Proses menulis pada suatu karya
ilmiah menuntut cara berpikir sistematis; pemikiran bahasa harus secara tepat
menyatakan buah pikiran.. penuangan-penuangan pikiran dituliskan dalam satu
paragraph. Di dalam tulisan merupakan kesatuan terkecil. Satu pragraf terdiri
dari beberapa kaliamat. Kalimat –kalimat dalam satu paragraph saling
berhubungan secara structural tatabahasa dan struktur cara berpikir.
5. Jabatan Profesional Guru
Profesi
guru sarat dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang mendukung penciptaan dan
pengembangan pengetahuan ilmiah seperti membaca, mendidik, meneliti,
mengobservasi, menganalisis, dan lain-lain. Guru sebagai ujung tombak
pelaksanaan pendidikan di sekolah dituntut harus professional. Dalam
melaksanakan tugas pengajarannya, guru harus menguasi ilmu pengetahuan,
menguasai metode pembelajaran, dan mengenal baik anak didiknya. Guru harus
menguasai latar belakang kehidupan anak didik, lingkungan masyarakat sekitarnya.
Dengan demikian seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus mampu a). berkomunikasi dengan baik, b).
menganalisis anak didik dan lingkungan masyarakat sekitar, c). menulis hasil
analisis tersebut, d) menyajikan proses pemebeljaran dengan tepat, e) melakukan
evaluasi hasil belajar.
Dalam
SK MENPAN No 26 Th 1989 menegaskan bahwa
jabatan fungsional guru dapat dicapai melalui kenaikan pangkat pilihan yang
terdiri dari bidang a). pendidikan, b). proses belajar mengajar, c).
pengembangan profesi, d) kegiatan penunjang PBM. Sebagaimana telah ditetapkan
bahwa kenaikan pangkat pilihan adalah kenaikan pangkat berdasarkan prestasi
kerja, bukan berdasar pada masa kerja.
Penetapan
angka kredit bagi guru dapat memberi makna baik dan tetap berkompitisi secara
sehat dalam mengembangkan karier mencapai pangkat setinggi-tingginya. Penetapan
angka kredit dapat menyeleksi guru yang betul-betul berprestasi. Dan
terciptanya pola pembinaan prestasi dan karir guru secara obyektif,
terkoordinasi, terpadu dan konseptual ( Wahjosumidjo, 2001; 304)
Kemauan
guru menulis karya ilmiah juga sangat bermanfaat bagi guru itu sendiri. Kemauan
guru menulis akan meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru, karena guru akan
senantiasa terdorong untuk mengumpulkan bahan-bahan tulisan dari berbagai
sumber sesuai dengan karya yang ditulisnya, kemudian mempelajarinya.. Karir guru
pun dapat meningkat seiring meningkatnya keterampilan guru dalam menghasilkan
karya tulis yang banyak dan berkualitas. Ini berarti akan ada peningkatan dari
aspek kesejahteraan yaitu peningkatan penghasilan (gaji dan tunjangan). Lebih
dari itu semua, hasil dan dampak positif dari kemauan dan kemampuan menulis
karya ilmiah guru akan menjadi pintu masuk ’dunia prestasi’ sehingga guru lebih
termotivasi untuk berprestasi.
Penetapan angka kredit bagi jabatan guru, apabila diperhatikan dapat
sebagai alat untuk memotivasi para guru dalam mencapai prestasi
setinggi-tingginya. Berikut disajikan table rincian kegiatan guru dan angka
kreditnya (dikutip dari sebagian lampiran1) pada SK MENPAN No 84 Th
1993.
Daftar
Pustaka
Proyek Pengembangan Profesi Tenaga Kependidikan, 2001, Petunjuk praktis Pengembangan Profesi Bagi
Jabatan Fungsional Guru, Jakarta.
Depdiknas
.
2001, Pedoman Penyususnan Karya tulis
Ilmiah di Bidang Pendidikan dan angka Kredit Pengembangan Profesi Guru . Jakarta, Depdiknas
Suharsimi Arikunto, 2005, Penulisan karya Tulis Ilmiah Bagi jabatan Fungsional Guru, Makalah Pelatihan
Wahjosumidjo, 2002, Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Jakarta,
PT Raja Grafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA
Consuelo G Sevilla, 1993, Pengantar Metode Penelitian,
UI Press Jakarta
Cristina P Carel, 1973, Sampling Desain and Prosedure Paper of
Survey Research Methodology, trial edition PSSC Social Servey series I
Suharsimi Arikunto, 1993, Prosedur Penelitian,
Rineka Cipta, Jakarta
Sutrisno Hadi, 1991, Pokok-Pokok metodelodi Penelitian Ilmiah, makalah
penataran Metode penelitian Tenaga Pengajar ISI Yogyakarta
-------------- , 1988 Statistik jilid 2 Andi
Offset, Yogyakarta
Winarno Suracmad, 1978, Pengantar Metodologi Ilmiah,
Tarsito , Bandung
loading...
0 Response to "CONTOH PANDUAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH LENGKAP DENGAN CONTOH"
Post a Comment