KALIMAT
EFEKTIF
Bahasa Indonesia adalah alat
komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Sehingga dalam
berkomunikasi harus jelas dalam menyampaikan informasi sehingga informasinya
mudah dipahami. Karena itu, perlu mengetahui bagaimana menggunakan kalimat yang
benar. Dimana kalimat yang mudah di pahami itu adalah kalimat efektif. Tentang kalimat
efektif penulis menggunakan buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis
Ilmiah ebagai acuannya.
Kalimat efektif dipahami sebagai
kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami
oleh pembaca. Tranformasi kalimat berupa perubahan bentuk kalimat menjadi
bentuk kalimat lain. Jenis-jenis transformasi: Transformasi jeda, Transformasi
aposisi, Transformasi setara, Transformasi disjungtif, Transformasi opini, Transformasi
Total
Topik adalah pokok pembicara atau
pikiran. Fungsi kalimat topik:1) Dapat dipakai sebagai judul karya tulis. 2) Dapat
dipakai sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf. 3) Dapat dipaki dalam
spanduk, leafled, poster, iklan, dan sebagainya.Wujud topik ada dua yaitu: Topik
yang berupa bentuk kata dan yang berbentuk kalimat.
Cara menyusun kalimat topik: 1) Penulisan
karya dimulai dengan menentukan pokok pikiran. 2) Pokok pikiran berupa nominal
atau kalimat yang dinominalkan. 3) Pokok pikiran yang bernilai menyangkut
kehidupan orang banyak. 4) Penulisan skripsi dapat berhubungan dengan pokok
ilmu pengetahuan, bisa berupa pikiran sebagai penemuan baru. 5) Pokok pikiran
tersebut diperluas dengan cara menambah satuan lingual yang dibutuhkan.
Kata Kunci: Kalimat Efektif, Informasi Jelas, Kalimat
Lengkap,
Transformasi Kalimat, Kalimat Topik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling
penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat
mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tulisan, dari segi rasa harsa dan
cipta serta piker baik secara efektif dan logis. Semua warga negara Indonesia
harus mahir dalam menggunakan Bahasa Indonesia karena itu merupakan kewajiban
bergaul di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu kita harus memajukan
kepribadian Indonesia di dalam maupun di luar negeri.
Kepribadian Indonesia dapat tercipta dari kemahiran
berbahasa Indonesia, bagi mahasiswa Indonesia semua itu dapat tercermin dalam
tata pikir, tata tulis, tata ucapan dan tata laku. Berbahasa Indonesia dalam
konteks Ilmiah dan Akademis, sebagai mahasiswa harus lebih dapat menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya negeri ini bisa tetap utuh
terjaga.
Mahasiswa selain berbahasa Indonesia juga dapat
menggunakan kalimat efektif. Kalimat yang disampaikan secara mudah dipahami
oleh pembaca. Karya ilmiah ditulis untuk dipahami oleh pembaca. Penulis
hendaknya memperhatikan kalimat yang disusun. Kalimat sangat penting dalam
sebuah tulisan, kalimat yang baik mudah dipahami pembaca.
B. Perumusan
Masalah
Dari uraian latar belakang yang dijabarkan di atas
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Mengetahui dan memahami kalimat efektif”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui
dan memahami kalimat yang digunakan dalam menyampaikan informasi yang baik dan
benar.
D. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian tentang kalimat efektif
penulis menggunakan buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, sebagai
acuan dalam pembahasan masalah.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian tentang kalimat efektif
adalah supanya dalam menyampaikan informasi kepada orang lain menggunakan
kalimat yang tepat sehingga informasi yang disampaikan jelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kalimat efektif.
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat
menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan. Kalimat yang baik mudah dipahami
oleh pembaca.
Kalimat lengkap dan bukan fragmentaris. Kalimat yang
disusun hendaknya memiliki struktur kalimat bahasa Indonesia yaitu S P O K/pel.
Apabila struktur tersebut tidak dipenuhi, maka kalimat yang disusun menjadi
tidak lengkap strukturnya yang disebut kalimat yang fragmentaris.
Contoh:
- ira.
- ira belajar.
- ira belajar bahasa Indonesia.
- ira belajar bahasa Indonesia dikampus.
B. Transformasi kalimat
Transformasi berasal dari bahasa inggris
transformation yaitu suatu proses mengubah bentuk bahasa menjadi bentuk-bentuk
lain. baik dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks, maupun dari
bentuk yang kompleks ke bentuk yang sederhana. Maka tranformasi kalimat berupa
perubahan bentuk kalimat menjadi bentuk kalimat lain.
Jenis-jenis transformasi sebagai berikut:
- Transformasi jeda, yaitu dengan menggunakan jeda.
Jeda adalah perhentian sebentar. Perhentian sebentar
ini dalam kalimat dapat diwujudkan setelah mengucapakan kata-kata yang ada di
dalam kalimat.
Contoh:
a.
Ibu Ruminah seorang guru.
b.
Ibu, Ruminah seorang guru.
c.
Ibu Ruminah, seorang guru.
d.
Ibu, Ruminah, seorang guru.
Penempatan jeda mengakibatkan kalimat a) yang masih
meragukan menjadi kalimat b) c) dan d) yang memiliki maksud berbeda. Kalimat b) yang berprofesi sebagai
guru adalah Ruminah; kalimat c) yang berprofesi sebagai guru adalah Ibu
Ruminah; dan d) yang berprofesi sebagai guru adalah Ibu dan Ruminah. Tanda baca
(,) yang merupakan perhentian sebentar memiliki makna yang dalam.
Jadi dalam menulis harus memperhatiakan tanda baca
agar pemabaca dapat mememahami informasi yang disampaikan. Informasi yang tidak
bisa dipahami pembaca mengakibatkan tulusan seorang penulis tidak komunikatif.
Kalimat minor atau minim juga dapat dijadikan menjadi
kalimat lain dengan transfornasi jeda.
Contoh:
a.
Aduh.
b.
Aduh!
c.
Aduh?1
d.
Aduh….?
e.
Aduh?
- Transformasi aposisi, yaitu dengan menggunakan kata tugas “yang”.
Perubahan bentuk kalimat antara dua komponen
menggunakan kata tugas “yang” (monovalen)
Contoh:
a.
Almari itu dipakai tempat baju.
b.
Almari itu dijual.
Bentuk transformasinnya:
a.
Almari yang dipakai tempat baju itu dijual.
b.
Almari yang dijual itu dipakai tempat baju.
Kalimat a)
transformasi primer sebab gagasan pertama menempati posisi depan (bagian depan/kontur
depan)
Sedangakan gagasan kedua menempati posisi belakang.
Pembentukan kalimat transformasi aposisi ini menggunakan tiga gagasan yang
berbeda dan dideskripsikan berurutan.
Transformasi aposisi ini dimanfaatkan pada bentuk
deskripsi. Karangan diskripsi mengandalkan keahlian penulis dalam membuat
bentuk-bentuk kalimat transformasi aposisi.
Contoh kalimat:
a.
Pemuda ini sering mengantar aku sampai ke kos.
b.
Pemuda ini sering membiri ucapan selamt ulang tahun
kepadaku.
c.
Pemuda ini diwisuda Agustus 2005.
Diubah menjadi
kalimat transformasi aposisi:
Menjadi a+b+c; a+c+b; b+a+c; b+c+a; c+b+a dan c+a+b.
Pengembangan penalaran penulis tampak dalam kalimat
yang disusun. Kelogisan eskripsi akan menjadi bahan pertimbangan bagi seorang
penulis.
- Transformasi setara, yaitu dengan menggunakan kata tugas “dan”.
Pentransformasian ini akan menghasilkan kalimat
majemuk setara/kalimat koordinat. Dua gagasan yang nilai komunikasinya sama
disatukan oleh kata “dan”.
Contoh:
a.
Hujan turun dan pohon tumbang.
b.
Ayah pergi dan ibu pulang.
Hal yang bisa disatukan tentu saja memenuhi syarat
nilai sama seperti kalimat diatas.
Contoh:
a.
Hujan turun dan sudah wisuda.
b.
Ibu menjahit dan teroris bergerak.
Ada kendala psikologis dalam
penyusunan kalimat diatas, penulis nampak memaksa gagasan yang berbeda
disatukan dalam satu kalimat.
- Transformasi disjungtif, yaitu dengan menggunakan kata tugas atau/tetapi.
Penggunaan kata atau untuk menghasilkan kesamaan dan
penggunaan tetapi untuk menghasilkan ketidaksamaan.
Contoh:
a.
Ida makan, atau Ibu tidur.
b.
Ida makan, tetapi Ibu tidur.
c.
Saya berbicara keras, tetapi guru menerangkan.
d.
Saya berbicara keras, tetapi guru tidak menghiraukan.
- Transformasi opini, yaitu dengan menggunakan kata tugas “benar” atau “tidak benar”.
Opini merupakn pandangan penulis.
Transformasi opini merupakan pandangan subjektif penulis. Nilai pendapat
ditentukan oleh kepandaian yang dimiliki penulis. Penulis yang dipercaya tentu
saja berimbas pada kepercayaan terhadap kalimat yang dibuat.
Pedapat yang berorientasi kepada
pengakuan menggunakan kata tugas benar dan opini yang berorientasi kepada
pengingkaran atau sanggahan menggunakan kata tugas tidak benar.
Contoh:
a.
Benar, bahwa Ani mengikuti semester pendek ini.
b.
Tidak benar, rakyat belum makmur.
Opini sering di sajikan berdasarkan pandangan
seseorang terhadap hal yang terjadi di dalam kehidupan. Logika atau penalaran
yang menyertai penyusunan kalimat opini ini adalah kondisi psikologis penuis.
Kalimat ini bisa mendatangkan perdebatan adu argument
yang serius manakala digunakan dalam komunikasi. Komunikasi tulis akan
menimbulkan perang pena.
- Transformasi Total, yaitu dengan menggunakan bentuk afirmatif dan negasi.
Transformasi total atau dupik. Penulis menampilakn
bentuk afirmatif dan negasi dalam bentuk kalimat.
Contoh:
a.
Ayah pergi atau tidak pergi dan saya harus ada di
rumah.
b.
Sehat atau tidak sehat, saya harus mengikuti kuliah
ini.
c.
Penjudi atau bukan penjudi, tetapi mereka tetap
ditangkap.
Transformasi total ini juga berdsarkan transfomasi
disjungtif yang mempergunakan kata atau dan tetapi.
C. Kalimat Topik
Topik adalah pokok pembicara atau pikiran. Topik
ditentukan sebelum penulis mulai kegiatannya. Wujud topik yang dibicarakan ada
dua:
- Topik yang berupa bentuk kata; dan
Misal:
a.
terorisme (bentuk kata berimbuhan): terror + isme.
b.
BBM (bentuk singkatan)
c.
Pilkada (bentuk akronim)
d.
Antikorupsi (bentuk berimbuhan)
e.
Tsunami (bentuk kata)
- Topik yang berupa bentuk kalimat.
Misal:
a.
Terorisme sebagai ancaman perdamaian dunia.
b.
Krisis BBM.
c.
Demokrasi rakyat tebentuk melalui pilkada.
d.
Kondisi sekolah pascatsunami.
e.
Dukungan moral terhadap gerakan antikorupsi.
Predikat kalimat topik adalah verba tak operasional,
artinya bukan kata kerja transitif. Kata kerja transitif menghendaki kehadiran
objek. Cara menyusun kalimat topik yaitu dengan mengganti verba transitif
dengan kata tugas.
a. Fungsi
kalimat topik
Kalimat topik mempunyai fungsi sebagai berikut.
1)
Dapat dipakai sebagai judul karya tulis.
2)
Dapat dipakai sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf.
3)
Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan
sebagainya.
b. Cara
menyusun kalimat topik
1)
Penulisan karya dimulai dengan menentukan pokok pikiran.
2)
Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang
dinominalkan.
3)
Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang
banyak.
4)
Penulisan skripsi dapat berhubungan dengan pokok ilmu
pengetahuan, bisa berupa pikiran sebagai penemuan baru
Hal-hal yang faktual dan aktual selalu dipikirkan oleh
masyarakat luas. Penulis dapat mengangkat hal tersebut sebagai topik. Inspirasi
penulis kadang tidak disisihkan dan tidak dijadikan topik. Penulis kadang lebih
mementingkan kebutuhan masyarakat luas. Topik yang demikian dapat diterima oleh
pembaca.
5)
Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah
satuan lingual yang dibutuhkan. Perluasan yang dilakukan ini sebenarnya sebagai
usaha ke arah pemfokusan pembicaraan.
Contoh:
a)
Koperasi merupakan kekuatan ekonomi ekonomi rakyat.
“X” +V instransitif +”Y”
b)
Minyak tanah sebagai kebutuhan pokok rumah tangga.
“X” +V intransitif +”Y”
Pokok pikiran yang bisa dikembangkan sebagai karya
tulis ilmiah dapat diberi contoh:
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ø
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang
dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh
pembaca.
Ø
Jenis-jenis transformasi sebagai berikut:
1.
Transformasi Jeda, yaitu dengan menggunakan jeda.
2.
Transformasi Aposisi, yaitu dengan menggunakan kata
tugas “yang”.
3.
Transformasi Setara, yaitu dengan menggunakan kata
tugas “dan”.
4.
Transformasi Disjungtif, yaitu dengan menggunakan kata
tugas atau/tetapi.
5.
Transformasi Opini, yaitu dengan menggunakan kata tugas
benar atau tiadak benar.
6.
Transformasi Total, yaitu dengan menggunakan bentuk
afirmatif dan negasi dalam bentuk kalimat.
Ø
Topik adalah pokok pembicara atau pikiran.
Ø
Wujud topik yang dibicarakan ada dua:
1.
Topik yang berupa bentuk kata; dan
2.
Topik yang berupa bentuk kalimat.
Ø
Predikat kalimat topik adalah verba tak
operasional, artinya bukan kata kerja transitif.
Ø
Fungsi kalimat topik:
1.
Dapat dipakai sebagai judul karya tulis.
2.
Dapat dipakai sebagai kalimat utama dalam sebuah
paragraf.
3.
Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan
sebagainya.
Ø
Cara menyusun kalimat topik:
1.
Penulisan karya dimulai dengan menentukan pokok
pikiran.
2.
Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang
dinominalkan.
3.
Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang
banyak.
4.
Penulisan skripsi dapat berhubungan dengan pokok ilmu
pengetahuan, bisa berupa pikiran sebagai penemuan baru.
5.
Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah
satuan lingual yang dibutuhkan.
B.
Saran
Kritik
dan saran yang membangun, kami harapkan untuk perbaikan dan kemajuan karya
tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
·
Rohmadi, Muhammad dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk penulisan karya tulis
ilmiah. Surakarta: Media Perkasa
loading...
0 Response to "CONTOH MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG KALIMAT EFEKTIF TERBARU "
Post a Comment