APLIKASI PEMROGRAMAN LINIER PADA PENJADWALAN PRODUKSI
MIE KERING DI PT. TIGA PILAR SEJAHTERA
ABSTRAK
Proses produksi
mie kering di PT. Tiga Pilar Sejahtera (TPS) dilakukan dalam delapan lini
mesin
yang
memiliki kapasitas yang
berbeda. Penjadwalan produksinya mengalokasikan tiap jenis produk terhadap lini mesin secara intuitif
dengan berdasar pada kapasitas mesin dan jumlah order produk saja sedangkan alokasi waktu produksi
belum
diperhatikan. Hal ini menyebabkan terjadinya pemborosan waktu
produksi karena pengalokasian produk
pada lini mesin
yang kurang optimal. Akibatnya
pemenuhan order produk tidak
memenuhi target yaitu rata-rata sebesar 8.74% dan adanya kelebihan
produksi dari order yang diminta yaitu rata-rata sebesar 22.28%. Berawal dari permasalahan tersebut,
tujuan dari penelitian ini adalah melakukan
penjadwalan produksi untuk meminimasi waktu produksi menggunakan metode
pemrograman
linier
(PL).
Data
primer
dan
sekunder yang didapatkan dari observasi diformulasikan menjadi variabel
keputusan, fungsi tujuan dan
fungsi
kendala.
Variabel-variabel
ini
menjadi
masukan (input) ke dalam software
WinQSB untuk mendapatkan alokasi
produk terhadap lini mesin dan kemudian dijadikan dasar dalam melakukan penjadwalan produksi. Hasil
penelitian
menunjukkan
waktu total
proses produksi
untuk periode produksi 1 minggu,
8
lini
mesin
dan
33
jenis
dengan
penjadwalan
pemrograman linier selama 997.13
jam sedangkan penjadwalan metode lama (milik TPS) selama 1183.29
jam sehingga diperoleh selisih keduanya
sebesar waktu 186.16 jam. Penjadwalan
produksi dengan pemrograman linier
dapat
mengalokasikan waktu produksi secara tepat untuk semua jenis produk yang akan
diproduksi.
Kata kunci : minimasi, waktu produksi, kapasitas mesin, pemrograman linier, penjadwalan
PENDAHULUAN
Penjadwalan produksi adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi (Baroto, 2002). Menurut Herjanto
(1997) penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja bagi suatu
kegiatan
operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi.
Penjadwalan
adalah
untuk
melaksanakan
rencana
agregat
dan
jadwal
produksi induk yang telah dibuat (Sofyan, 1993). Penjadwalan yang tidak efektif akan menghasilkan tingkat
penggunaan yang rendah dari sumebr daya yang ada. Sebagai akibatnya biaya produksi membengkak dan menurunnya
produktivitas perusahaan. Pemrograman linier dapat diaplikasikan untuk membuat penjadwalan
produksi dengan tujuan mengoptimalkan
sumber
daya. Pemrograman
linier
merupakan teknik riset operasional (operation research technique) yang dipergunakan secara
luas dalam berbagai jenis masalah manajemen (Winardi,
1987). Menurut Gaspersz (2001) karakteristik utama pemrograman linier adalah fungsi tujuan (maksimasi ataupun minimasi), fungsi kendala, sifat linieritas, sifat homogenitas,
dan sifat divisibility.
PT. Tiga Pilar Sejahtera
(TPS) unit 1 produksi
mie kering mempunyai delapan lini mesin dan proses produksinya bersifat
flowline/continuous serta dikerjakan dalam waktu 24 jam, terbagi menjadi 3 shift kerja. Jenis produk mie
kering berjumlah 51 jenis dengan berat yang berbeda, terbagi
dalam empat grade yaitu grade A, grade B, premium 1
dan premium 2. Grage adalah komposisi bahan baku mie kering. Tiap-tiap
grade memiliki komposisi
bahan baku yang berbeda. Dari semua jenis produk tersebut dikelompokkan dalam dua kategori produk utama yaitu produk
make to stock dan
produk make to order.
Produk make to stock dijadwalkan
memiliki buffer stock sedangkan produk make to order tidak memiliki buffer stock (Soman, 1998). Menurut
Fogarty (1991) buffer stock adalah persediaan produk
minimal yang
harus ada untuk mengantisipasi
lonjakan
permintaan dari konsumen.
PPIC menjadwalkan
order
distributor dengan mengacu pada kapasitas mesin dan jumlah ordernya
saja, tidak memperhatikan waktu proses produksi. Akibatnya permintaan jenis produk dengan jumlah besar mendapat
prioritas untuk dijadwalkan sedangkan
jenis
produk
dengan jumlah permintaan
kecil
sering
terlewatkan untuk dijadwalkan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka
penjadwalan
produksi
harus
dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yaitu
mesin dan operator dengan menggunakan pemrograman linier.
METODE PENDEKATAN
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian terapan yaitu untuk menyelesaikan masalah yang sedang dialami perusahaan. Tahap-tahap metode dalam penelitian ini mencakup studi lapangan,
studi pustaka, perumusan masalah, pengumpulan data, pengolahan
data, analisis data, kesimpulan dan
saran.
Studi
lapangan adalah melakukan pengamatan terhadap objek
yang akan diteliti yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera terutama unit 1 untuk produksi mie kering.
Setelah dilakukan pengamatan secara keseluruhan mengenai
proses bisnis dan lantai produksinya,
kemudian
dilakukan
pemahaman pada bagian PPIC yang
berada di bawah Departemen Logistik. Studi
pustaka merupakan review teori-
teori yang akan dipakai sebagai dasar
untuk menyelesaikan masalah.
Perumusan masalah yang diselesaikan dalam penelitian ini telah didefinisikan dalam bab pendahuluan diatas. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan metode observasi
dan wawancara langsung
yang menghasilkan data primer dan sekunder.
Data primer yaitu informasi dari pihak perusahaan yang tidak bisa didaptkan
dari dokumen atau catatan tertulis perusahaan
sedangkan data sekunder merupakan
catatan
valid
yang didokumentasikan oleh perusahaan.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode pemrograman linier (Mustafa, 1999) dengan model
umum seperti pada tabel 1.
Hasil
formulasi
dari
pemrograman
linier kemudian dimasukkan ke program WinQSB (Miswanto, 1995)
yang
sebelumnya dilakukan langkah-langkah: penentuan waktu
proses,
penentuan jumlah produk yang
diproduksi dan perancangan model analitis.
HASIL
Berikut ini adalah data
sekunder
yang
digunakan
untuk
menentukan variable-variabel yang terdapat dalam formulasi pemrograman linier.
Pertama, data order 33 produk mi kering
periode 1-7 Agustus
2005 dilengkapi data buffer
stock, stock awal dan DPO (Distributor Purchase Order).(tabel
2)
Kedua, kapasitas mesin untuk
semua lini mesin. Satu lini mesin belum tentu dapat mengerjakan semua jenis produk. Pada data kapasitas mesin dapat diketahui produk mana saja yang dapat dikerjakan
dalam suatu lini mesin. Tabel 2 menunjukkan contoh beberapa
data kapasitas mesin yang mewakili
keempat grade produk dalam
satuan ball/shift.
Penentuan Waktu Proses
Penentuan waktu proses per ball produk didapat dari membagi waktu total
proses dalam satu shift dengan produk yang dihasilkan dalam ball, sehingga dapat
dituliskan menjadi:
5151
Variabel
keputusan
diberi
simbol Xijk, artinya
penugasan
line
ke-i
untuk
memproduksi produk ke-j grade ke-k; di mana total line 8 buah,
total produk 51 buah, dan terdapat
4
grade
produk.
Sehingga kombinasi
variabel
keputusan
berjumlah 143 variabel. Tabel 3 menampilkan beberapa variabel keputusan.
j =1 k =1
Pada fungsi kendala permintaan terdapat 61 persamaan. Kendala permintaan maksudnya jumlah produk yang diproduksi pada line mesin sama dengan besar permintaan ditambah besar
buffer stock dikurangi besar safety
stock.
Waktu Produksi
Waktu total produksi yang tersedia dalam satu periode penjadwalan tiap-tiap
line membatasi jumlah produk yang akan diproduksi. Pada kendala waktu produksi ini terdapat 8 persamaan. Berikut diberikan contoh persamaan
pada line 2.
Fungsi
tujuan
dan
fungsi
kendala
(59
kendala)
diinputkan
ke
dalam
program WinQSB. Hasilnya adalah variabel
keputusan dengan nilainya
sebagai jumlah produk yang akan diproduksi pada lini mesin yang ditunjuk (lihat lampiran
4).
Penjadwalan menggunakan pemrograman linear dapat mengalokasikan sumber daya
waktu yang ada dengan lebih
efisien, sehingga waktu
yang tersisa dapat digunakan
untuk memenuhi permintaan
distributor (revisi order).
Gambar 1. Waktu
Produksi PT. Tiga Pilar Sejahtera vs Pemrograman
Linear
Pengggunakan metode pemrograman linear mengurangi beban
staff PPIC untuk meng-update jadwal produksi, karena dapat dengan mudah mengetahui
lini mesin mana yang mempunyai
sisa
waktu.
Waktu
produksi
yang
diperlukan
dengan metode penjadwalan Tiga Pilar
Sejahtera pada lini mesin 1, 3, dan 8 terbukti lebih besar dibandingkan penjadwalan menggunakan metode
pemrograman linear (lihat
gambar 1). Dengan demikian PT. Tiga Pilar Sejahtera melakukan pemborosan
waktu.
Pada penjadwalan PT. Tiga Pilar Sejahtera
terdapat beberapa produk yang
diproduksi melebihi target yang ditetapkan dan ada pula yang tidak
dijadwalkan untuk diproduksi seperti produk
MFDEO
(lihat
gambar 2). Hal ini mungkin dikarenakan pengalokasian waktu untuk produk tertentu
lebih besar dari yang
diminta sehingga mengurangi kapasitas waktu yang diperlukan untuk mengerjakan produk yang lainnya.
Sedangkan
penjadwalan
dengan
LP
dapat
mengalokasikan waktunya dengan
tepat
untuk
semua produk
yang
akan diproduksi. Berikut ditampilkan pemenuhan permintaan produk grade A.
Gambar 2. Pemenuhan
Permintaan Produk Grade A
KESIMPULAN
Waktu
total proses produksi
dengan metode penjadwalan pemrograman linear untuk
periode
produksi
satu
minggu,
8
lini
mesin, 33 jenis produk membutuhkan waktu
selama 997.13 jam sementara penjadwalan dengan metode
lama
(Tiga Pilar Sejahtera) membutuhkan waktu
selama 1183.29 jam, sehingga
diperoleh selisih keduanya sebesar waktu 186.16 jam.
Untuk periode produksi selanjutnya,
PT.
Tiga
Pilar
Sejahtera dapat melakukan
penjadwalan
secara
sistematis menggunakan
metode pemrograman linear
dengan langkah-langkah antara
lain menyiapkan data jumlah produk yang akan diproduksi, lalu memasukkan
data
jumlah
produk
tersebut
ke
software
WinQSB, selanjutnya merunning “problem solving”
pada software WinQSB, dan langkah
terakhir mencetak output
software WinQSB
yang
nantinya akan digunakan sebagai acuan urutan
penjadwalan.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S., 1993, Manajemen Produksi dan
Operasi, LPFEUI, Jakarta.
Baroto, T., 2002, Perencanaan
dan
Pengendalian
Produksi,
Penerbit:
Ghalia
Indonesia.
Bedworth, David D, 1986, Integrated Production Control System, John Wiley & Sons Singapore.
Fogarty, Donald W, 1991, Production
& Inventory Management,
APICS. Gaspersz, Vincent, 2001, Production Planning and Inventory Control
berdasarkan Pendekatan
Sistem Terintegrasi MRO II dan JIT Menuju
Manufacturing 21,
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Herjanto, E., 1997, Manajemen
Produksi dan Operasi, Grasindo,
Jakarta. Miswanto, 1995, Analisis Manajemen Kuantitatif dengan QSB+, STIE YKPN,
Yogyakarta.
Mustafa, Z., 1999, Belajar Cepat Linear Pemrograman dengan QS, EKONISIA, Yogyakarta.
Soman, Chetan
Anil and Gaalman, Gerard, 1998, “Combined make-to-order and make-to-stock
in
a
food
production
system”, International Journal
of
Production Economics, vol.
56-57, pp. 649-659.
Winardi,
SE, 1987, Pengantar Operations Research,
Tarsito, Bandung.
loading...
0 Response to "CONTOH JURNAL TERBARU TENTANG KOMPUTER TERBARU APLIKASI PEMROGRAMAN LINIER "
Post a Comment