PENGARUH PENGGUNAAN
BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA PENGANTAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitian
Bahasa Inggris
adalah sebuah bahasa yang merupakan bahasa resmi dari negara Inggris.Namun, semakin meningkatnya tehnologi semakin membuat bahasa Inggris
menjadi dikenal oleh banyak orang.Seperti yang dikemukakan oleh
Firmus Mo’a Passar (2002)bahwa “Tak dapat disangkal bahwa peranan bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional kian penting dan bahkan merupakan keharusan bagi
setiap orang yang ingin berhasil dalam dunia yang maju ini. Sudah menjadi
kenyataan bahwa setiap pendidikan formal mulai dari Sekolah Dasar hingga
Perguruan Tinggi di Indonesia semua menggunakan pelajaran Bahasa Inggris.”
Sekarang adalah jaman
globalisasi.Hampir disetiap peralatan, makanan, dan barang-barang kebutuhan
lainnya selalu menggunakan bahasa Inggris.Ini yang membuat hampir seluruh
lapisan masyarakat dari yang muda hingga yang tua mulai serius untuk belajar
bahasa Inggris khususnya di negara Indonesia.Tidak hanya itu, dalam sistem
pendidikan di Indonesiapun bahasa Inggris sudah digunakan sebagai bahasa
pengantar.Helena (2012) mengungkapkan bahwa “Bahasa Inggris juga merupakan
salah satu bahasa pengantar ilmu pengetahuan dan tehnologi.Menyadari begitu
pentingnya bahasa Inggris, maka fungsi utama pembelajaran bahasa Inggris adalah
sebagai pengantar untuk semua mata aspek pembelajaran.”Dari pendapat tersebut,
memang hamper semi pendidikan formal menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
pengantar setiap mata pelajaran.
Sekarang, sudah banyak sekali lembaga-lembaga les dan sekolah
formal yang berbasis bahasa Inggris yang ada di Indonesia. Para orang tua pun
banyak yang memasukkan anaknya ke lembaga-lembaga tersebut.Kebanyakan dari
mereka pun beranggapan dengan memasukkan anaknya ke lembaga Bahasa Inggris
tersebut dapat meningkatkan kemampuan anak-anak mereka di bidang Bahasa
Inggris.Namun, banyak orang yang tidak mengerti bahwa sesungguhnya memasukkan
anak-anak pada usia dini di lembaga berbahasa Inggris juga mempunyai dampak
yang negatif terhadap kemampuan anak berbahasa Indonesia. Seperti yang
dikemukakan oleh
Assyita (2007)
yang berpendapat “Dengan pembelajaran
bahasa asing tersebut, terutama bahasa Inggris akhirnya membawa dampak bagi
sang anak. Bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi
tidak begitu mengenal bahasa pemersatu bangsa, yakni bahasa Indonesia.Selain itu, bahasa Inggris juga mampu melunturkan nilai nasionalisme dan cinta tanah air pada anak.”
Dari pendapat tersebut, memang
sudah banyak putra putri bangsa Indonesia yang semakin sering menggunakan
bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.Baik mengobrol dengan teman,
berbicara bahkan menyanyi pun sudah banyak yang menggunakan lagu-lagu berbahasa
Inggris. Inilah Halyang
melatar belakangi penulis melakukan penelitian secara detail tentang pengaruh intensitas bahasa Inggris terhadap hasil pembelajaran bahasa
Indonesia.
B.
Manfaat
Penelitian
·
Untuk Peneliti.Sebagai peneliti dapat mengetahui
bagaimanakah seharusnya bahasa Inggris digunakan.Serta
tidak selalu digunakan dalam setiap mata pelajaran.
·
Untuk Sekolah.Supaya siswa
dapat berbahasa Inggris dengan baik tanpa melupakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa yang utama.
·
Untuk Guru. Supaya para guru dapat mengetahui bagaimanakah
seharusnya bahasa Inggris digunakan tanpa mengurangi keefektifan siswa dalam
berbahasa Indonesia.
C.
Pertanyaan
Penelitian
BagaimanakahPengaruh Penggunaan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Pengantar
Terhadap Kemapuan Berbahasa Indonesia?
D.
Hipotesis
Hipotesis dari
penelitian ini adalah adanya Pengaruh
Penggunaan Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Pengantar Terhadap Kemapuan Berbahasa
Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab 2 ini, penulis akan menjelaskan
tentang pengertian-pengertian dari setiap variabel berdasarkan topik
penelitian. Pertama, peneliti akan menjelaskan tentang pengertian penggunaan
bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Kemudian, peneliti akan menjelaskan
pengertian dari kemampuan berbahasa Indonesia.
A.
Definisi
Operasional
1. Pengertian Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa
Pengantar.
a)
Penggunaan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, penggunaan adalah “Proses,
cara, perbuatan menggunakan sesuatu.”Sedangkan menurut Uwe Becker (2009)
“Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang -
berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan
memaksakan kepentingan.”Dari dua pengertian tersebut, peneliti mencoba untuk
menyimpulkan bahwa pengaruh adalah suatu perbuatan atau kemampuan yang dimiliki
seseorang atau suatu hal yang dapat mempengaruhi yang lainnya.
b) Bahasa Pengantar
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, bahasa pengantar adalah “Bahasa yang dipakai untuk
berkomunikasi dalam perundingan,
pemberian pelajaran di sekolah, dsb.”Jadi, dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunaan
bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar adalah proses
penggunaan bahasa Inggris yang digunakan untuk membuka dan memberikan sebuah
mata pelajaran dengan bahasa Inggris. Namun mencakup semua mata pelajaran yang
dilakukan oleh siswa di dalam kelas.Berdasarkan penelitian yang diamati, hampir semua mata
pelajaran siswa di dalam kelas menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
Bahkan di mata pelajaran bahasa Indonesiapun guru memberikan salam, membuka
kelas dan memperkenalkan bahan pembelajaran juga dengan menggunakan bahasa
Inggris.
2.
Pengertian Kemampuan Berbahasa Indonesia
a)Kemampuan
Menurut Sofo (2003) pengertian kemampuan atau abilityadalah “Apa yang diharapkan di tempat kerja, dan merujuk pada
pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dalam penerapannya harus konsisten dan
sesuai standar kinerja yang dipersyaratkan dalam pekerjaan.” Sedangkan menurut As’ad (2000) menjelaskan bahwa kemampuan (ability) sebagai karakterisik individual
seperti intelegensia, manual skill,dantraits
yang merupakan kekuatan potensial seseorang untuk berbuat dan sifatnya stabil. Menurut Schumacher,dalam Sinamo (2002) mengemukakan bahwa “Ada tiga
komponen penting yang tidak tampak dalam kemampuan diri manusia yaitu;
keterampilannya, kemampuannya dan etos kerjanya.” Menurut Sinamo (2002) menegaskan bahwa
“Sebagai makhluk psikologikal
(psycological being) manusia ditandai dengan kemampuan dalam enam hal
1. Kemampuan berpikir persepsional-rasional.
2. Kemampuan berpikir kreatif-imajinatif.
3. Kemampuan berpikir kritikal-argumentatif.
4. Kemampuan memilih sejumlah pilihan yang
tersedia.
5. Kemampuan berkehendak secara bebas.
6. Kemampuan untuk merasakan.”
B.
Landasan
Teori
1.
Penelitian Sebelumnya
Sebelum penelitian ini disusun, sudah ada penelitian
lainnya yang disusun oleh oleh Denny
(2010) yang juga mengemukakan bahwa Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia merupakan bahasa asing
pertama. Kedudukan tersebut berbeda dengan bahasa kedua.Sedangkan bahasa asing
adalah bahasa negara lain yang tidak digunakan secara umum dalam interaksi
sosial. Kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia tersebut mengakibatkan jarang
digunakannya Bahasa Inggris dalam interaksi sosial di lingkungan anak. Hal
tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris karena pemerolehan
bahasa asing bagi anak berbanding lurus dengan volume, frekuensi dan
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehanbahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu. Selain itu, Samlawi Same (2012) dalam judul skripsinya “Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Bahasa IndonesiaDi Kalangan Anak-Anak” juga menyimpulkan bahwa Pembelajaran bahasa kedua selain membawa pengaruh positif, yaitu mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak, ternyata juga memberikan pengaruh negatif bagi perkembangan bahasa anak.Pembelajaran bahasa kedua juga berperan pada rendahnya kemampuan anak tentang bahasa pertama.
Pelaksanaan program pembelajaran dengan pengantar Bahasa Inggris tersebut mendapat berbagai kendala mengingat kedudukan Bahasa Inggris di Indonesia sebagai first foreign languange (bahasa asing pertama). Artinya, Bahasa Inggris hanya menjadi bahasa pada kalangan tertentu, tidak digunakan oleh masyarakat umum seperti jika kedudukannya sebagai bahasa kedua. Hal ini menyebabkan kurangnnya interaksi anak terhadap Bahasa Inggris. Selain itu terdapat juga berbagai pendapat mengenai pemerolehanbahasa kedua atau bahasa asing yang bisa mempengaruhi perkembangan bahasa ibu. Selain itu, Samlawi Same (2012) dalam judul skripsinya “Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Bahasa IndonesiaDi Kalangan Anak-Anak” juga menyimpulkan bahwa Pembelajaran bahasa kedua selain membawa pengaruh positif, yaitu mampu meningkatkan pemerolehan bahasa anak, ternyata juga memberikan pengaruh negatif bagi perkembangan bahasa anak.Pembelajaran bahasa kedua juga berperan pada rendahnya kemampuan anak tentang bahasa pertama.
2.
Teori Kemampuan Berbahasa Indonesia
Menurut
Hoetomo MA (2005) Kemampuan berbahasa Indonesia dibagi menjadi
beberapa bagian, seperti
a).Ketrampilan Menyimak
Menyimak adalah keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseftif.Dengan demikian di sini berarti bukan sekedar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melainkan sekaligus memahaminya. Dalam bahasa pertama (bahasa ibu), kita memperoleh keterampilan mendengarkan melalui proses yang tidak kita sadari sehingga kitapun tidak menyadari begitu kompleksnya proses pemmerolehan keterampilan mendengar tersebut. Berikut ini secara singkat disajikan disekripsi mengenai aspek-aspek yang terkait dalam upaya belajar memahami apa yang kita sajikan dalam bahasa kedua.
Ada dua jenis situasi dalam mendengarkan yaitu situasi
mendengarkan secara interaktif dan situasi mendengarkan secara non
interaktif.Mendengarkan secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka
dan percakapan di telepon atau yang sejenis dengan itu. Dalam mendengarkan
jenis ini kita secara bergantuan melakukan aktivitas mendengarkan dan
memperoleh penjelsan, meminta lawan bicara mengulang apa yang diucapkan olehnya
atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat. Kemudian contoh
situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan radio, TV, dan
film, khotbah atau mendengarkan dalam acara-acara seremonial.Dalam situasi
mendengarkan nonietraktif tersebut, kita tidak dapat meminta penjelasan dari
pembicara, tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.
Berikut
ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya
untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus;
o Menyimpan/mengingat
unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short term memory).
o Berupaya membedakan
bunti-bunyi yang yang membedakan arti dalam bahasa target.
o Menyadari adanya
bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara dan intinasi, menyadari adanya
reduksi bentuk-bentuk kata.
o Membedakan dan memahami
arti dari kata-kata yang didengar.
o Mengenal bentuk-bentuk
kata yang khusus (typical word-order
patterns)
b)
Keterampilan Berbicara
Kemudian sehubungan dengan keterampilan berbicara secara garis besar ada tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif.Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya pergantuan anatara berbicara dan mendengarkan, dan juga memungkinkan kita meminta klarifikasi, pengulangan atau kiat dapat memintal lawan berbicara, memperlambat tempo bicara dari lawan bicara.Kemudian ada pula situasi berbicara yang semiaktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum secara langsung.Dalam situasi ini, audiens memang tidak dapat melakukan interupsi terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka.Beberapa situasi berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif, misalnya berpidato melalui radio atau televisi.
Berikut ini beberapa keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam berbicara, dimana permbicara harus dapat;
o Mengucapkan bunyi-bunyi
yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat membedakannya.
o Menggunakan tekanan dan
nada serta intonasu secara jelas dan tepat sehingga pendengar daoat memahami
apa yang diucapkan pembicara.
o Menggunakan
bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata yang tepat.
o Menggunakan register aau
ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi komunikasi termasuk sesuai ditinjau
dari hubungan antar pembicara dan pendengar.
o Berupaya agar
kalimat-kalimat untama jelas bagi pendengar.
c) Keterampilan Membaca
Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis.Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengar dan berbicara.Tetapi, pada masyarakat yang memilki tradisi lireasi yang telah berkembang, seringkali keterampilan membaca dikembangkan secara terintergrasi dengan keterampilan menyimak dan berbicara.
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang harus dimiliki oleh pembicara adalah;
o Mengenal sistem tulisan
yang digunakan.
o Mengenal kosakata.
o Menentukan kata-kata
kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan utama.
o Menentukan makna
kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.
o Mengenal kelas kata
gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya.
d) KeterampilanMenulis
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya.Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis.
Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya.Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis.
o Menggunakan ortografi
dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.
o Memilih kata yang tepat.
o Menggunakan bentuk kata
dengan benar.
o Mengurutkan kata-kata
dengan benar.
o Menggunakan struktur
kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. JENIS DAN
PENDEKATAN PENELITIAN
Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai cara untuk meneliti
dari pertanyaan penelitian. Peneliti menggunakan kualitatifdikarenakan agar
lebih mengetahui secara mendalam terhadap responden. Disini peneliti akan
meneliti kondisi kelas, wawancara responden, dan lain – lain secara rinci dan
mendalam dari yang akan diteliti.
1.Tipe Penelitian
Penelitian
ini menggunakan penelitian
kualitatif.David Williams (2004) dalam Moleong (2004: 5) “Penelitian kualitatif
adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode
alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.”Dimana
penelitiakan langsung meneliti bertemu dengan responden dan memilih beberapa
responden yang akan diteliti. Selain itu, peneliti akan mencari beberapa
informasi dari kondisi kelas yang akan diteliti.Peneliti
wajib untuk mengetahui lebih dalam tentang objek yang diteliti. Selain itu,
untuk menganalisa hasil data, peneliti akan menggunakan metode deskripsi
kualitatif. Arikunto
.S (2010) mengungkapkan
bahwa “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan suatu
objek tertentu, dimana setelahnya hasil penelitian akan dipaparkan dalam sebuah
laporan penelitian.”
2.Populasi
Doni Sanjaya (2012) mengungkapkan bahwa “Kata populasi (population/universe)
dalam statistika merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas
yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Populasi dalam
statistika tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi juga binatang atau apa
saja yang menjadi perhatian kita. Misalnya populasi bank swasta di Indonesia,
tanaman, rumah, alat-alat perkantoran, dan jenis pekerjaan..”Populasi
dari penelitian ini adalah siswa – siswi SD Global
Prestasiyang di
ambil dari kelas 4 dan 5.
3.Sampel
Menurut Sugiyono (2010) “Sampel
adalah sebagian dari populasi itu.” Sampel yang diambil adalah para siswa siswi
SD Global Prestasi kelas 4 dan 5 yang merupakan kelas unggulan yang lebih
mengutamakan bahasa Inggris, tempat peneliti melakukan penelitian.
4.Teknik
Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti akanmenggunakan
metode Purposive Sampling. Sugiyono
(2010) menyatakan bahwa “Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.” Dengan menggunakan
metode ini, peneliti hanya akan mengambil beberapa sampel saja untuk mengetahui
apakah memang ada pengaruh antara penggunaan bahasa Inggris terhadap kemampuan
berbahasa Indonesia.
B. SUMBER DATA
DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1.Sumber
Data
Untuk
mendapatkan data-data yang berkaitan dengan intensitas
penggunaan bahasa Inggris serta hasil belajar terhadap nilai bahasa Indonesia
maka akan diperlukan beberapa responden untuk diwawancarai.
Responden dimana siswa SD Global Prestasiyang menjadi
responden.
2.Teknik
Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data pada
penelitian ini, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
·
Observasi, yaitu peneliti datang
langsung ke SD Global Prestasi untuk melihat
kondisi kelas.
·
Wawancara, yaitu wawancara kepada beberapa
siswa yang di ambil secara random berdasarkan
sampel untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Serta akan
digunakan questioner berdasarkan teori kemampuan berbahasa Indonesia seperti
berikut.
No
|
Indikator Ketrampilan
|
Contoh Pertanyaan
|
No. Pertanyaan
|
1.
|
Menyimak
|
Apakah kamu dapat mengulangi perkataan apa yang
diucapkan oleh ibu guru tadi?
|
|
2.
|
Berbicara
|
Apakah kamu dapat mengucapkan kalimat dengan
bahasa Indonesia yang tepat serta dapat berbicara dengan baik dan benar?
|
|
3
|
Membaca
|
Apakah kamu sudah dapat menentukan pokok pikiran
dalam cerita tersebut?
|
|
4
|
Menulis
|
Dapatkah kamu menuliskan sebuah kalimat bahasa
Indonesia yang baik dan benar?
|
|
C.
ANALISIS DATA
Setelah
mendapatkan data dari hasil penelitian, maka data tersebut diolah dan dianalisi
menggunakan rubricuntuk mengetahui
apakah memang ada pengaruh intensitas penggunaan bahasa Inggris terhadap hasil
belajar bahasa Indonesia.
Daftar Pustaka
Passar,
F. Mo’a. (2002). Learning English
Effectively 1.Jakarta : Kesaint Blanc.
Sugiyono.
(2010). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tohirin,
Dr. M.Pd. (2011).Metode Penelitian
Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling.Depok : PT RAJAGRAFINDO
PERSADA.
Wibowo, Wahyu.
2001. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. Artikel “Perlukah Pengajaran Bahasa Asing
di Sekolah Dasar, 28 agustus 2005” a. Tomandar
loading...
0 Response to "DOWNLOAD PROPOSAL BAHASA INGGRIS PENGARUH PENGGUNAAN BAHASA"
Post a Comment